8 Dampak Psikologis dari Verbal Abuse Pada Anak

verbal abuse


Anak-anak di sekitar kita kerap menerima kekerasan verbal (verbal abuse). Sadar atau tidak, hal itu akan berakibat buruk terhadap perkembangan psikologis anak. Kekerasan yang dialami oleh anak dapat berdampak pada fisik maupun psikologis. Salah satu bentuk kekerasan terhadap anak yaitu verbal abuse, meliputi mengancam, memaki, memarahi, dan memberi label negatif. Anak yang mendapat perlakuan ini lebih sering berperilaku maladaptif, menarik diri, pemalu, menangis jika didekati, takut keluar rumah, dan takut bertemu orang lain.

Verbal abuse atau biasa disebut emotional child abuse adalah tindakan lisan atau perilaku yang menimbulkan konsekuensi emosional yang merugikan. Verbal abuse terjadi ketika orang tua meminta atau menyuruh anak untuk diam atau berhenti menangis. Jika anak mulai bicara, ibu terus menerus menggunakan kekerasan verbal seperti “kamu bodoh”, “kamu cerewet”, “kamu kurang ajar”. Anak akan mengingat itu semua kekerasan verbal jika semua kekerasan verbal itu berlangsung dalam satu masa.  

Berikut 8 dampak psikologis dari verbal abuse pada anak yang kerap terjadi di sekitar kita.


1. Anak menjadi tidak peka dengan perasaan orang lain.

Anak yang mendaatkan perlakuan kekerasan emosionalsecara terus menerus akan tumbuh menjadi anak yang tidak peka terhadap perasaan orang lain. Sehingga katakatanya cenderung kasar (walaupun maksudnya bercanda).  


2. Mengganggu Perkembangan 

Anak yang mendapat perlakuan kekerasan verbal terus-menerus akan memiliki citra diri yang negatif. Hal ini yang mengakibatkan anak tidak mampu tumbuh sebagai individu yang penih percaya diri.


3. Anak menjadi agresif 

Komunikasi yang negatif mempengaruhi perkembangan otak anak. Anak akan selalu dalam keadaan terancam dan menjadi sulit berpikir panjang. Anak menjadi kesulitan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Ini berkaitan dengan bagian otak yang bernama koteks, pusat logika. Bagian ini hanya bisa dijalankan kalau emosi anak dalam keadaan tenang. Bila anak tertekan, maka input hanya sampai ke batang otak. Sehingga sikap yang timbul hanya berdasarkan insting tanpa dipertimbangkan lebih dulu. Akibatnya anak berperilaku agresif.


4. Gangguan emosi 

Pada anak yang sering mendapatkan perlakuan yang negatif dari orang tuanya akan berakibat gangguan emosi pada perkembangan konsep diri yang positif, dalam mengatasi sifat agresif. Perkembangan hubungan sosial dengan orang lain. Selain itu juga, beberapa anak menjadi lebih agresif atau bermusuhan dengan orang dewasa.


5. Hubungan sosial terganggu 

Pada anak-anak ini menjadi susah bergaul dengan teman-temannya atau dengan orang dewasa. Mereka mempunyai teman sedikit, dan suka mengganggu orang dewasa, misalnya dengan melempari batu, atau perbuatan kriminal lainnya.


6. Kepribadian sociopath atau antisocial personality disorder 

Penyebab terjadinya kepribadian ini adalah verbal abuse. Kalau ini dibiarkan anak akan menjadi orang yang eksentrik, sering membolos, mencuri, bohong, bergaul dengan anak-anak nakal, kejam pada binatang, dan prestasi yang buruk di sekolah.


7. Menciptakan lingkaran setan dalam keluarga 

Anak akan mendidik anaknya lagi dengan satu-satunya cara yang dia ketahui yaitu verbal abuse. Karena anak merupakan peniru yang ulung. Akibatnya lingkaran setan ini akan terus berlanjut dan kekerasan ini menjadi budaya di masyarakat. 


8. Bunuh diri 

Ini mengerikan. Tapi tak sedikit anak yang memilih untuk bunuh diri. Mereka yang terus menerus mendapatkan perkataan negatif akhirnya berubah menjadi beban. Anak pun menjadi lemah mentalnya, karena merasa tidak ada orang di dunia ini yang sanggup mencintainya apa adanya. Dan hal ini berakibat fatal, anak memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri. 

Demikianlah 8 dampak psikologis dari verbal abuse pada anak. Sekiranya kita dapat menjaga dan membiarkan perkembangan anak terus bergerak secara optimal tanpa adanya kekerasan verbal. Semoga saja, dari semua ini kita bisa belajar bersama untuk memperlakukan anak sebagaimana mestinya. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel