8 Tujuan Pendidikan Seks Pada Anak

Pernahkah teman-teman melihat atau menyimak maraknya kasus pelecahan seksual pada anak? Belakangan ini, kita semakin sering mendengar berita-berita buruk yang menimpa anak-anak di sekitar kita. Kasus kekerasan dan penyimpangan
seksual terhadap anak tentu saja tidak dapat
terlepas dari sistem pendidikan di Indonesia. Hal ini diakibatkan kurangnya perhatian kita pada masalah-masalah dasar yang wajib diketahui anak. Fenomena kekerasan dan penyimpangan
seksual yang menimpa anak-anak di lingkungan
mereka sendiri disebabkan oleh beberapa faktor,
salah satunya adalah kurangnya pendidikan seks
pada anak dan masyarakat.
Pendidikan Seks (sex education) adalah
suatu pengetahuan yang kita ajarkan
mengenai segala sesuatu yang berhubungan
dengan jenis kelamin. Ini mencakup mulai
dari pertumbuhan jenis kelamin (Laki-laki
atau wanita). Bagaimana fungsi kelamin
sebagai alat reproduksi. Bagaimana
perkembangan alat kelamin itu pada wanita
dan pada laki-laki. Tentang menstruasi,
mimpi basah dan sebagainya, sampai
kepada timbulnya birahi karena adanya
perubahan pada hormon-hormon.
Termasuk
nantinya masalah perkawinan, kehamilan
dan sebagainya. Pendidikan seks atau
pendidikan mengenai kesehatan reproduksi
atau yang lebih trend-nya “sex education”
sudah seharusnya diberikan kepada anakanak yang sudah beranjak dewasa atau
remaja, baik melalui pendidikan formal
maupun informal. Ini penting untuk
mencegah biasnya sex education maupun
pengetahuan tentang kesehatan reproduksi
di kalangan remaja. Jadi tujuan dari
pendidikan seksual adalah untuk membuat
suatu sikap emosional yang sehat terhadap
masalah seksual dan membimbing anak dan
remaja ke arah hidup dewasa yang sehat
dan bertanggung jawab terhadap kehidupan
seksualnya. Hal ini dimaksudkan agar
mereka tidak menganggap seks itu suatu
yang menjijikan dan kotor tetapi lebih
sebagai bawaan manusia.
Pendidikan seks merupakan upaya
transfer pengetahuan dan nilai (knowledge and values) tentang fisik-genetik dan
fungsinya khususnya yang terkait dengan
jenis (sex) laki-laki dan perempuan sebagai
kelanjutan dari kecenderungan primitif
makhluk hewan dan manusia yang tertarik
dan mencintai lain jenisnya. Pendidikan
seks adalah upaya pengajaran, penyadaran,
dan penerangan tentang masalah- masalah
seksual yang diberikan pada anak untuk menutup segala
kemungkinan ke arah hubungan seksual
terlarang. Pengarahan dan pemahaman yang
sehat tentang seks butuh dari aspek kesehatan
fisik, psikis, dan spiritual.
Pada tahap ini, pendidikan seks pada anak juga menjadi bagian penting untuk mencegah terjadinya berbagai kekerasan seksual pada anak. Meskipun beberapa orang menganggap anak-anak tak perlu belajar terkait dengan pendidikan seks, namun patut untuk diketahui, pendidikan seks pada anak memiliki tujuan jangka panjang yang penting untuk dipelajari bersama.
Berikut sejumlah tujuan pendidikan seks pada anak yang penting untuk dipahami:
- Membantu anak mengetahui topiktopik biologis seperti pertumbuhan, masa puber, dan kehamilan;
- Mencegah anak-anak dari tindak kekerasan;
- Mengurangi rasa bersalah, rasa malu, dan kecemasan akibat tindakan seksual;
- Mencegah remaja perempuan di bawah umur dari kehamilan;
- Mendorong hubungan yang baik;
- Mencegah remaja di bawah umur terlibat dalam hubungan seksual (sexual intercourse);
- Mengurangi kasus infeksi melalui seks;
- Membantu anak muda yang bertanya tentang peran laki-laki dan perempuan di masyarakat.
Strategi pendidikan seks, sebagaimana pendidikan dengan materi apapun, harus disesuaikan dengan
tujuan, tingkat kedalaman materi, usia anak, tingkat pengetahuan dan kedewasaan anak, dan media yang
dimiliki oleh pendidik. Apabila dikaitkan dengan budaya lokal, penjelasan dapat dikombinasikan dengan tradisi lokal, moral, hingga agama. Semoga di masa yang akan datang, pendidikan seks pada anak mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah maupun masyarakat.