3 Sumber Daya Psikologis yang Mampu Meningkatkan Grit


Grit menjadi sesuatu yang penting untuk dimiliki, beberapa orang memiliki grit yang lebih baik dibanding orang lain. Tapi, grit bukanlah sesuatu yang hanya melekat pada orang-orang tertentu. Setiap orang memilikinya dan mampu meningkatkannya menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya. Melihat pentingnya efek grit pada seseorang, U.S. Departement of Education merumuskan tiga sumber daya psikologis yang dapat meningkatkan grit seseorang.


Adapun tiga hal tersebut adalah sebagai berikut: 


1.Academic Mindset

Academic mindsets adalah sumber daya psikologis yang diperlukan seseorang untuk memahami diri mereka sebagai seorang pelajar, kondisi lingkungan belajar, dan hubungannya dengan lingkungan belajarnya. Hal ini termasuk keyakinan, sikap, disposisi, nilai, dan cara mempersepsikan diri. Pola pikir ini berpengaruh kuat pada performa akademik dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan. 

Angela L Duckworth melalui sejumlah kajiannya, mengajarkan serta menganjurkan anak sekolah menengah agar memiliki growth mindset—keyakinan bahwa intelegensi dapat berubah dengan berusaha— memiliki pengaruh kuat pada pencapaian akademik siswa. Academic mindset dapat terbagi menjadi tiga kategori berdasarkan karakteristik lingkungan belajar: (1) keyakinan mengenai kompetensi, (2) nilai dan tujuan, dan (3) keyakinan mengenai hubungan sosial dan rasa memiliki. 



2. Effortfull Control

Duckworth menuliskan sumber daya psikologis yang membuat seseorang menjadi rajin adalah self discipline dan self control. Duckworth mendefinisikan self discipline sebagai kemampuan mengarahkan kekuatan kemauan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Self discipline bukan kapasitas untuk melakukan yang diperintahkan orang lain, melainkan kapasitas untuk melakukan apa yang diinginkan diri sendiri. Termasuk di dalamnya mengetahui cara mengatur emosi dan pikiran, mengetahui rencana tindakan untuk mencapai tujuan. Sedangkan self control dalam fungsi eksekutif adalah kemampuan mengendalikan dan meregulasi perhatian saat menghadapi gangguan dan kemampuan menahan impuls untuk mengejar tujuan utama.


3. Strategi dan Taktik

Bagaimanpun produktifnya mindset dan fokusnya perhatian, seseorang akan lebih gigih saat memiliki sumber daya psikologis berupa strategi dan taktik untuk menghadapi tantangan dan rintangan. Seseorang membutuhkan kemampuan praktis agar dapat bertanggung jawab, inisiatif, dan produktif dalam kondisi yang tidak menentu. Individu yang memiliki strategi dan taktik yang kuat akan bertahan. Strategi belajar membutuhkan beberapa tahapan fase, mencakup kombinasi penetapan tujuan, perencanaan, melakukan, memantau kemajuan dan penyesuaian. Strategi dibutuhkan agar seseorang dapat tetap bertahan untuk mencapai tujuan. 

Dalam dunia pendidikan yang dirumuskan misalnya, saat siswa menghadapi tugas matematika yang sulit dan target telah ditentukan, memantau kemajuan proses dan penyesuaian belajar adalah hal yang esensial. Dalam tugas jangka menengah, seperti tugas untuk satu semester, dan tujuan jangka panjang, seperti lulus SMA sebagai siswa kelas akselerasi, tahapan ini penting untuk selalu dievaluasi oleh para siswa. Kemampuan seseorang dalam melihat kondisi dan apa yang telah didapatkan dan terjadi akan sangat penting untuk membangun grit dalam dirinya. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel