Ini 3 Hal Penting untuk Belajar Memahami Cemburu


Pernahkah kita berkeluh kesah, cemas, dan merasakan ketakutan atas kecemburuan pasangan dalam hubungan berpacaran. Hingga membutuhkan teman bercerita untuk didengarkan dan membutuhkan saran dari sahabat yang sudah anda percaya. Tentu saja dalam menjalin hubungan dengan orang lain anda mengharapkan hubungan yang baik untuk mempertahankan hubungan bahkan hingga ke jenjang pernikahan dalam memenuhi kebutuhan kasih sayang. 

Seseorang yang telah menjalin hubungan berpacaran mempunyai keterikatan emosional yang sangat erat dan menuntut akan perhatian serta sanjungan. Di sisi lain juga dapat menimbulkan bentangan masalah yang menegangkan. Hal yang mungkin juga timbul seiring berkembangnya komitmen, selain kecewa dan kebohongan adalah cemburu.

Saya pernah mendengarkan kecemasan salah satu teman saya, beri saja nama Viona. Viona menceritakan ketegangan hubungannya disebabkan hanya memposting di instagram kegiatan buka puasa, sekaligus merayakan hari ulang tahun Viona oleh teman angkatannya di salah satu restoran. Di dalam postingan story itu tidak terlihat suatu reaksi yang berlebihan dari teman laki-lakinya yang mungkin juga ikut memberikan ucapan selamat. Namun pasangannya menganggap reaksi teman Viona itu berlebihan, karena dekat seakan terlalu dekat dengan Viona. Protes demi protes dari pacar dilemparkan terhadap Viona, karena dianggap Viona tidak menghargai hubungannya, dan tidak menjaga dirinya.

Dalam menjalani hubungan tentunya anda pernah merasakan cemburu terhadap pasangan anda sendiri. Cemburu merupakan suatu reaksi perasaan yang rumit untuk dikontrol terhadap ancaman yang dapat dilihat sebagai ancaman yang dapat menghancurkan bahkan mengakhiri hubungan yang dianggap sangat berharga. Menurut Clanton, salah satu pakar hubungan, yang mengemukakan bahwa jealousy merupakan reaksi protektif untuk menghadapi ancaman terhadap hubungan berharga.

Kenapa masih cemburu? Padahal anda telah menaruh kepercayaan pada pasangan anda. Berdasarkan konsep cemburu yang dipaparkan oleh White dalam studinya bersama Mullen tentang jealousy: Theory, Research, and Clinical Practice, bahwa ada tiga dari komponen dalam cemburu, yaitu:

Cognitive jealousy merupakan pikiran-pikiran individu akan kekhawatiran, kecurigaan adanya saingan terhadap hubungan yang dijalani dengan pasangan. Pikiran ini yang menguasai hingga kerap kali membuat kita tak berpikir jernih terhadap situasi yang ada. 

Emosional jealousy merupakan reaksi emosi individu seperti, marah, tidak aman, takut, dan merasa sedih pada hubungan yang dijalani bersama pasangannya.

Behavioral jealousy telah direduksi menjadi suatu perilaku detektif dan protektif, seperti perilaku detektif menanyakan dimana, lagi apa, sama siapa sedangkan protektif mencakup pada strategi untuk turun tangan memastikan bahwa tidak ada keakraban antara pasangan dengan orang lain.

Dari tiga komponen yang dijelaskan oleh White dan Muller tentu saja anda pernah mengalaminya, entah anda yang merasakan dan melakukan atau pasanganmu. Ketika anda yang melakukan tentu saja akan memiliki peran seperti seorang detektif gesit yang mencari tahu segala urusan pasanganmu. Jika pasanganmu yang melakukannya anda akan merasakan ketidakbebasan untuk melakukan apa yang ingin dilakukan oleh dirimu, karena seakan-akan selalu dipantau jauh oleh seseorang.

Di era digitalisasi modern saat ini gerak-gerik sekecil apapun akan mudah untuk dijangkau. Anda akan terbatas dan tidak bebas untuk melakukan sesuatu, tidak akan seperti yang dulu lagi saat berkumpul dengan temanmu. Menjadi dingin, menjaga jarak, berswafoto pun hanya dengan orang tertentu berada di sampingnya. Tentunya kejadian seperti ini akan menjadi ketidakpuasaan dalam menjalani suatu hubungan dengan teman dan tidak menjamin hubungan pacaran akan bertahan lama.

Apa yang harus dilakukan oleh orang yang mengalami kecemburuan dalam menjalani hubungan? Dalam kajian psikologi, cemburu adalah suatu perasaan yang lumrah akan hadir dalam menjalani suatu hubungan. Bagaimana cara untuk menjaga hubungan baik untuk mempertahankan hubungan akibat hadirnya perasaan cemburu?

Dari penelitian yang dilakukan para ilmuwan psikologi menunjukkan bahwa hadirnya kelekatan akan memberikan kepuasaan dalam menjalani suatu hubugan. Senada dengan penelitian Damayanti tentang hubungan kelekatan dengan kecemburuan pada pasangan berpacaran, yang dilakukan pada 65 mahasiswa di jakarta pada tahun 2010 menunjukkan bahwa dari tiga tipe kelekatan yang dapat mengurangi tingginya rasa cemburu untuk menurunkan ketegangan dalam menjalani hubungan, yaitu tipe kelekatan secure yang sangat berpengaruh. Tipe kelekatan secure merupakan kesiapan untuk menjalani hubungan, merasa nyaman, dan tidak khawatir dan cemas bahwa pasangan akan meninggalkannya. 

Apakah anda sudah merasakan kenyamanan, tidak takut, khawatir dan cemas atas kepergian kekasihmu? Berikan rasa aman pada kekasihmu, berikan kepercayaan, dan jangan memata-matainya. Setelah memberikan semua itu setialah untuk menjaganya kemudian jangan mengkhianati kepercayaannya. Ketika kepercayaan seseorang telah hilang maka sirnalah juga dirimu dimatanya, karena kepercayaan tidak akan pernah kembali diurai sempurna lagi.

Menjadi seorang pencemburu menandakan tidak percaya pada pasangan dan tidak percaya diri untuk mencintai pasangan. Jangan menjadi seorang detektif yang protektif penuh dengan kecurigaan terhadap pasangan. Curigailah dirimu sendiri untuk membangun mimpi bersama pasanganmu. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel