3 Penelitian Tentang Potensi Penting Manusia di Psikologi Positif



INDOPOSITIVE.org— Salah satu hal menarik dalam hadirnya psikologi positif adalah terbukanya ruang kemungkinan baru di penelitian psikologi. Selama ini, sejak Perang Dunia – psikologi telah mengambil peran penting dalam situasi tersebut. Bertugas untuk menyembuhkan trauma, menghilangkan kecemasan dan berbagai masalah kejiwaan yang terjadi. Akan tetapi, secara tidak langsung psikologi terbawa dan terus mencari hal terselubung dalam jiwa manusia yang kelam. Di sisi lain, begitu kurang usaha dalam menemukan makna atas potensi penting dari manusia. Jiwa dicap sebagai sesuatu yang penuh penderitaan dan digali terus menerus. Hingga pada akhirnya, psikologi positif memberikan tawaran baru dalam mencari makna atas jiwa manusia. Ada berbagai hal yang dapat dikembangkan dari seorang manusia.

Berikut tiga temuan penelitian yang memperlihatkan potensi yang dimiliki manusia dan dapat dikembangkan.

Pertama, psikologi positif menjelaskan bahwa GRIT menjadi sesuatu yang penting dalam pencapaian kita.

Beberapa penelitian sebelumnya atau pandangan yang selama ini beredar adalah, IQ menjadi hal yang penting dalam kesuksesan seseorang. Namun, berbagai penelitian terbaru telah memperlihatkan jika temuan tersebut tak lagi benar adanya. Salah satu temuan menarik tentang potensi manusia adalah hal yang ditemukan oleh Angela Lee Duckworth. Bagi peneliti yang mengajar di University of Pennsylvania itu, hal yang menjadi penentu kesuksesan seseorang adalah GRIT. Dalam diri orang-orang yang memiliki grit, mereka memiliki karakter dan pola pikir yang pantang menyerah. Secara sederhana, grit merupakan sebuah ketekunan yang kuat dari seseorang.

Kedua, psikologi positif membuktikan bahwa syukur memberikan pengaruh besar bagi hidup kita.

Perkembangan penelitian psikologi positif juga membawa kita menemukan kekuatan syukur. Dalam berbagai penelitian, gratitude mampu memberikan kesembuhan dan mencegah beberapa masalah mental yang acap kali menyerang, seperti depresi. Bahkan kemampuan untuk bersyukur dapat mengalahkan metode psikoterapi atau pengobatan medis. Bukan hanya itu, orang-orang dengan skor syukur yang tinggi terbukti mudah memaafkan dan puas dengan hidupnya. Mereka tidak akan materialistis, lebih jarang merasa iri dan lebih sulit cemas atau depresi. Dua orang peneliti yang terkenal dalam topik ini adalah Robert Emmons dan Michael McCullough.  

Ketiga, psikologi positif mampu meningkatkan resiliensi seseorang.

Melakukan penelitian pada kelompok angkatan bersenjata Amerika Serikat, para peneliti berhasil meningkatkan resiliensi demi mencegah terjadinya post-traumatic stress disorder (PTSD). Dengan adanya resiliensi, seseorang mampu mengembangkan diri mereka untuk belajar lebih baik dari sebelumnya. Psikologi positif masih melanjutkan penelitian terkait dengan fenomena post-traumatic growth, di mana seseorang berkembang meski telah mengalami peristiwa traumatis dalam hidupnya.  Lawrence G Calhoun dan Richard G Tedeschi merupakan dua orang peneliti yang berfokus pada topik tersebut.

Sekiranya tiga penelitian itu bisa menjadi pintu baru bagi kita untuk menemukan hal penting lainnya. Perkembangan psikologi positif yang cepat akan membawa kita pada berbagai temuan menarik lainnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel