Dispositional Optimism: Seberapa Jauh Kamu Melangkah?
INDOPOSITIVE.org - Dispositional Optimism
dapat kita jelaskan sebagai suatu harapan tentang hal-hal yang lebih baik dan
diinginkan akan terjadi dibandingkan dengan hal-hal buruk di masa depan. Hal
tersebut merupakan harapan yang juga dapat menjadi bagian dari kepribadian
sifat seseorang, karena ada beberapa orang yang secara nyata lebih optimis daripada
pesimis.
Jika ada berpikir bahwa
"Diet tidak pernah bekerja" atau "aku bodoh" sempat
terlintas dalam pikiran anda. Atau apakah anda pernah merasa bahwa hari ini
hanya akan menjadi hari yang dipenuhi hal buruk? Apakah anda pernah merasakan
itu? Apakah Anda setuju atau tidak setuju dengan semua itu?
Jika anggukan kepala anda
lebih sering, mungkin saja anda masuk dalam dunia pesimis: di mana kita akan
lebih percaya bahwa hal-hal buruk selalu terjadi meski kita telah mencoba
sebaik mungkin. Seperti yang anda ketahui, ini adalah sisi berlawanan dari
optimisme; cerah dan penuh keberuntungan. Sebelum kita membuat penilaian atau
membuat kesimpulan bahwa mana yang baik dan mana yang buruk, mari kita menyelami
dua hal tersebut secara seksama.
Setiap hari selalu dipenuhi harapan positif via quotesgram.com |
Karakteristik
Optimisme VS Pesimisme
Perbedaan utama
optimisme dan pesimisme dapat diketahui dengan melihat cara berpikir; optimisme
memiliki harapan untuk lebih baik sementara pesimisme mengharapkan hal-hal
buruk terjadi. Martin Seligman pun menjelaskan bahwa, orang pesimis
"cenderung percaya akan peristiwa buruk mampu bertahan lama, serta merusak
segala sesuatu yang mereka lakukan, dan bersumber dari kesalahan mereka
sendiri."
Sebaliknya, bagi
orang-orang optimis, "Mereka berpikir tentang kemalangan dengan cara yang
berlawanan. Mereka cenderung percaya kekalahan hanya kemunduran sementara,
bahwa penyebab dari masalah itu di luar dari dirinya. Optimis percaya kekalahan
bukan kesalahan mereka: Keadaan, nasib buruk, atau orang lain di sekitarnya
yang telah menjadi penyebab. Orang-orang tersebut tidak terpengaruh oleh kekalahan.
Dihadapkan oleh situasi yang buruk, mereka malah menganggap sebagai tantangan
dan berusaha lebih keras ".
Selain itu, dalam hal
tantangan, orang optimis percaya diri dan terus-menerus tanpa kesulitan untuk
mencapai kemajuan sementara orang-orang pesimis penuh cemas dan keragu-raguan.
Efek
dari Optimisme VS Pesimisme
Ada banyak penelitian
yang menunjukkan efek bagaimana berpikir optimis atau pesimis menciptakan
dampak pada kehidupan Anda. Menurut buku Martin Seligman, Learned Optimism,
pesimisme meningkatkan depresi, kecemasan, kegagalan, kesehatan yang buruk, dan
itu memperburuk perasaan tidak peduli hasilnya.
Selalu ada kesempatan dan harapan via |
Sebaliknya, berdasarkan
studi seperti, "Dispositional Optimism and Stress-Induced Changes in Immunity and
Negative Mood“, optimisme ditemukan menjadi "pelindung untuk
kesehatan fisik dan mental dengan menangkal peningkatan stress. Penelitian lain
pun menemukan bahwa orang optimis lebih baik dalam suatu hubungan dan pemecahan
masalah. Selain itu, optimis bisa meningkatkan tingkat keberhasilan dalam hidup
Anda karena keyakinan tentang kesuksesan hidup akan memotivasi Anda untuk terus
menempatkan upaya dalam pekerjaan. Dengan demikian, semakin keras Anda mencoba semakin
anda mendekati kesuksesan.
Dispositional
Optimism
Salah satu kritik tentang
orang optimis yang seringkali didengar adalah mereka terlalu naif dan
melebih-lebihkan usaha mereka. Ya, hidup adalah sebuah tantangan. Anda tidak
bisa positif untuk berharap bahwa Anda tidak akan mati jika Anda melompat dari
gedung di ketinggian 500 meter. Bahkan, itulah yang disebut unrealistic optimism:
"kecenderungan untuk melihat diri sendiri bahwa kemungkinan buruk lebih
kecil terjadi dibandingkan orang lain”
Namun, jenis yang lebih
umum adalah Dispositional Optimism dengan
definisi bahwa
"Dikonsep sebagai
sesuatu yang stabil, sifat seperti karakteristik kepribadian yang secara umum terdiri
dari, suasana hati yang positif atau sikap tentang masa depan dan kecenderungan
untuk mengantisipasi hasil yang menguntungkan untuk situasi kehidupan, di mana
sebagai dispositional pessimism secara
umum dijelaskan cenderung pada ekspektasi negatif untuk masa depan"
Dalam banyak hal dispositional optimism, berkaitan dengan
self control dan self efficacy.
Penulis: Wawan Kurniawan
Editor: Wawan Kurniawan
Sumber: positivepsychologyprogram.com/