Seminggu Pertama di Sydney
Aku tiba di sydney, kota yang indah dan terdapat banyak
pengunjung yang berasal dari seluruh dunia. Australia memang sangat multikultur dan salah
satu tempat yang bisa membuktikan multikulturalisme di Australia adalah Sydney.
Ucapan Terimakasih kepada AIYEP yang telah membawaku tiba di sini. Pengalaman ini tidak akan pernah terlupakan. AIYEP merupakan singkatan dari Australia Indonesia Youth Exchange
Program yang sejak tahun 1982 melakukan program pertukaran antara pemuda
Australia dan Pemuda Indonesia.
Ada begitu banyak pengalaman berharga di sini. Mulai dari
beradaptasi dengan makanan baru, berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris sepanjang waktu hingga belajar naik kereta untuk bepergian. Sydney
penuh dengan orang yang memiliki latar belakang kebudayaan yang beragam, Mereka
hidup berdampingan sebagai warga Australia.
Kehidupan di Sydney sangat
teratur, lalu lintas sangat teratur, orang-orang yang mengantri dengan sangat
rapih, dan sangat jarang motor di Sydney. Orang pergi ke tempat kerja
pagi-pagi, mereka pergi menggunakan kendaraan umum seperti kereta, bus dan
kapal ferry. Sangat jarang mereka menggunakan kendaraan pribadi, itulah
sebabnya Sydney tidak pernah macet parah. Orang-orang di Sydney juga sangat
suka berjalan kaki, mereka bepergian dengan berjalan kaki dan yang menarik di
Sydney adalah ada rambu-rambu yang mengatur para pejalan kaki.
Sydney merupakan
tempat di mana Opera House, Harbour Bridge dan Bondi Beach berada, tempat yang
sangat indah dan sangat mengesankan. Jangan bilang ke Sydney jika belum ke 3
tempat ini. Di Sydney aku tinggal dengan keluarga angkat, yang kupanggil "Oma Marthy". usianya sudah 85 tahun, tapi dia sangat lincah dan kuat. Setiap hari dia mengerjakan pekerjaan rumah sendiri dan tidak ingin dibantu. Ia
bahkan sangat mandiri untuk mengendarai mobilnya. Ia menyetir mobilnya
berkeliling kota hampir setiap hari. Dia sangat penyayang dan baik hati. Di
Sydney, aku juga bekerja untuk University of New South Wales Global yang
mengurusi mahasiswa Internasional. Kantor ini sangat sibuk dan aku selalu
sibuk setiap hari.
Menyenangkan berada di Sydney, aku merasa sangat bersyukur
berada di sini, banyak hal yang saya pelajari utamanya pelajaran hidup. Aku hidup dengan orang asing, terpisah dari teman-temanku di Indonesia. Hidup dengan mereka memberiku banyak pelajaran terutama bagaimana
saya menghargai waktu. di Australia, semua harus tepat waktu, tidak ada jam
karet. Di sini aku sangat menghargai waktu dan terus menjaga konsistensi terhadap waktu. Modal terpenting untuk menjadi bagian dari masyarakat Australia
adalah kita harus membuka diri dan pikiran untuk belajar, percaya diri untuk
berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat, banyak bertanya, menghargai
orang lain termasuk dengan menghargai waktu.
Hidup sendiri dan menjadi petualang di negeri orang hanya pernah
kulihat di film dahulu, tapi sekarang aku merasakannya sendiri, menjadi bagian
dari masyarakat yang asing untuk diri pribadi. Untuk menjadi petualang
sejati dibutuhkan kesabaran dan percaya diri yang tinggi serta semangat untuk
terus belajar harus selalu terbakar di dalam dada.
____________
Penulis:
Victor Matanggaran, Perwakilan Sulawesi Barat pada Program Pertukaran Pemuda Indonesia-Australia 2013-2014.