Pengertian, Aspek, dan Faktor-Faktor Terjadinya Celebrity Worship Syndrome

celebrity worship syndrome


Beberapa di antara kita barangkali pernah merasakan kekaguman pada seorang idola, entah penyanyi, penulis, model atau sosok tertentu. Hal tersebut pada umumnya wajar saja, namun seringkali semua itu kemudian berlebihan hingga muncullah istilah Celebrity Worship Syndrome.

Pengertian

Celebrity worship secara luas diartikan sebagai senang dengan selebriti atau idola tertentu yang mempengaruhi kehidupan fans atau orang tersebut dan dapat digambarkan sebagai obsesif terhadap sesuatu. Seseorang membentuk hubungan dengan selebriti mungkin berguna untuk mengeksplorasi hubungan antara selebriti dalam hal apapun, celebrity worship digambarkan sebagai hubungan parasosial (hubungan satu sisi) di mana seorang  mengetahui yang lain, tetapi lainnya tidak. Celebrity worship adalah perasaan menyukai dalam bentuk perilaku obsesif dari seseorang dengan satu atau lebih pada selebriti.

Definisi celebrity worship menurut Mc Cutcheon (2002) adalah intensitas terhadap suatu bentuk komitmen dengan idola yang ditinjau melalui dua konsep kepribadian yang berbeda, yaitu pathological dan nonpathological. Untuk lebih menjelaskan definisi mengenai celebrity worship, Mc CutcheonLange, dan Houran (2002), menggunakan teori absorption addiction. Absorption dapat dijelaskan seperti mudahnya penggemar untuk memberikan perhatian penuh kepada idolanya. 

Semakin penggemar mencari informasi tentang idolanya maka penggemar semakin yakin bahwa ia dan idolanya memiliki hubungan yang spesial. Perilaku tersebut dapat menyebabkan timbulnya gangguan obsesif-kompulsif bahkan delusional (Sheridan, 2007). Addiction, secara sederhana dapat dijelaskan bahwa kemungkinan individu untuk memberi toleransi kepada perilaku mereka demi memuaskan keinginan mereka di posisi absorption.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Yue, Chung, dan Wong (2010), celebrity worship dapat menjadi fasilitas dalam pembentukan identitas bagi remaja karena idola dianggap sebagai orang yang memiliki tingkat kesuksesan. Dengan kesuksesan yang ditunjukan oleh idola mereka, dapat meningkatkan keyakinan diri dari worshipers. 

Aspek Celebrity Worship


Maltby (2004), mengungkapkan bahwa celebrity worship berhubungan dengan kesehatan mental dan kepribadian serta memiliki hubungan signifikan dengan kesejahteraan psikologis yang lemah. Kesehatan mental yang diidentifikasi dalam penelitian ini, adalah depresi, kecemasan, gejala somatik, disfungsi sosial, stres dan kepuasan hidup.

Celebrity worship menurut Maltby dkk (2006) memiliki tiga aspek yang dapat digambarkan sebagai tingkatan, yaitu:

Pertama, Tahap Entertainment-Social

Aspek entertainment-social merupakan tingkatan paling rendah dari celebrity worship. Biasanya dikaitkan dengan ketertarikan individu menceritakan idolanya bersama dengan teman sesama penggemar idola tersebut, serta suka mencari informasi mengenai idolanya melalui majalah, koran, media sosial atau televisi. Contoh gambaran dari aspek ini adalah individu sesama penggemar senang membicarakan berbagai hal yang telah dilakukan oleh idolanya, serta merupakan hal yang menyenangkan ketika mereka bisa berbagi cerita kepada sesama penggemar tentang idolanya. 

Kedua, Tahap Intense-Personal 

Aspek ini merupakan tingkatan sedang. Menggambarkan perasaaan individu yang intensif dan kompulsif terhadap idolanya. Hampir sama dengan tendensi obsesif pada penggemar. Melibatkan perasaan dimana penggemar merasa bahwa idolanya memiliki hubungan pribadi yang kuat dengan dirinya. Contoh dari aspek ini adalah ketika penggemar merasa bahwa idolanya merupakan pasangan yang sempurna. Dapat dikatakan bahwa aspek ini kurang baik daripada aspek entertainment-social.

Ketiga, Tahap Borderline-Pathological 

Merupakan aspek dari celebrity worship dengan tingkatan paling tinggi. Bisa dikatakan erat kaitannya dengan mental disorder. Gambaran dari aspek ini misalnya penggemar percaya bahwa ia dan idolanya memiliki kode spesial untuk dapat berkomunikasi satu sama lain; selain itu juga beranggapan idolanya dapat membantunya untuk melawan stress; serta idolanya dengan senang hati mau bertemu dengan penggemar dalam kondisi yang lebih intim seperti di rumah atau di mobil. 

Selain itu gambaran penggemar dalam aspek ini yaitu penggemar akan rela menghabiskan uang untuk membeli peralatan yang pernah idolanya gunakan, serta rela melakukan apapun demi idolanya sekalipun hal tersebut bersifat illegal. Dalam hal ini pemikiran penggemar menjadi tidak terkontrol dan terkesan irasional. 

Faktor Terjadinya Celebrity Worship Syndrome


a. Umur: puncak celebrity worship berada di antara umur 11 tahun hingga 17 tahun dan semakin berkurang setelah umur tersebut. 

b. Pendidikan: celebrity worship biasanya dilakukan oleh orang-orang dengan tingkat inteligensi yang rendah. Orang-orang dengan tingkat inteligensi yang tinggi bisa melihat melalui, kepribadian yang dikagumi. Atau orang-orang yang inteligensinya tinggi melihat bahwa idola kurang cerdas dibandingkan diri mereka, dan karena itu mereka lebih sedikit mengaguminya. 

c. Keterampilan sosial: orang-orang dengan keterampilan sosial yang buruk melihat bahwa celebrity worship merupakan pengisi kekosongan yang terjadi dalam hubungan yang nyata. 

d. Jenis kelamin: laki-laki menyukai idola dalam bidang olahraga, sedangkan perempuan cenderung menyukai idola dari dunia hiburan. Namun, perempuan tidak lebih memungkinkan menganggap perilaku menyukai idola sebagai suatu yang intens dibandingkan laki-laki. 

e. Ras atau etnis: orang kulit hitam di Amerika lebih mungkin menyukai idola kulit hitam dibandingkan dengan idola kulit putih begitu juga sebaliknya orang kulit putih Amerika lebih cenderung untuk menyukai idola kulit putih dibandingkan idola kulit hitam.

Reference:

Maltby, J., dkk. (2004). Personality and coping: A context for examining celebrity worship and mental health. British Journal of Psychology. Vol. 95, September: 411-428.

Maltby, J., dkk. (2006). Extreme celebrity worship, fantasy proneness, and dissociation: Developing the measurement and understanding of celebrity worship within a clinical personality context. Journal of Personality and Individual Differences. Vol. 40, September: 273-283.

McCutcheon, L.E., Lange, R. & Houran J. (2002). Conceptualization and measurement of celebrity worship. British Journal of Psychology. Vol. 93, February: 67-87.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel