4 Proses Kerja Mimpi dan Analisis Seorang Freud



Freud mulai menelusuri unconsciousness melalui analisa mimpi yang ia lakukan. Berdasarkan pengalamannya mengamati mimpi anaknya Anna dan dirinya sendiri, ia mengakui bahwa mimpi membawa sekumpulan simbol-simbol yang mengungkap keinginan terpendam seseorang. 

Mimpi bisa jadi menunjukkan secara jelas atau menutupi keinginan terpendam itu. Freud melakukan analisis mimpi sebagai bentuk terapi diri sendiri atas beberapa konflik diri yang dialaminya. Misalnya pada ketakutannnya pada kematian, rasa bersalah atas kematian Ayahnya dan konflik dengan Ibunya sendiri. 

Seorang dewasa tidak seperti anak-anak yang kadang memiliki simbol mimpi yang jelas mengungkapkan keinginan terpendammnya. Keinginan yang memiliki hambatan moral untuk diterima akan disensor juga di dalam mimpi. 

Sistem sensor ini, yang menghalangi keinginan muncul di consciousness seseorang, akan tertahan pada preconscious, dan mengubahnya dalam bentuk sedemikian rupa menjadi manifestasi keinginan itu dan muncul di dalam mimpi seseorang.


Empat Proses Kerja Mimpi

Condensation

Condensation bekerja untuk menekan makna asli mimpi dan mengaburkannya. Proses ini akan menggabungkan beberapa simbol dalam unconsciousness dalam proses yang disebut creative compression. Setiap symbol akan mewakili makna yang berbeda dan seringkali hal ini muncul secara sepotong-sepotong. Ketika kita mencoba mengingatnya, ia muncul dalam gambar yang terpotong-potong. Misalnya wajah A mengenakan pakaian B di rumah C dan sebenarnya dia adalah si D.


Displacement

 Mengganti ide mimpi yang sebenarnya dengan asosiasi lain, atau mengganti aksen emosional yang semestinya dengan yang lain. Displacement dapat memarjinalkan makna asli dan menggantinya dengan yang lain.


Visual representation

Konsep abstrak dari ide, keinginan dan hal lain akan muncul dalam bentuk visual di dalam mimpi. Ia bisa memiliki bentuk dan warna. Missal ide tentang “posesif” dapat muncul dalam bentuk seseorang duduk di atas benda tertentu.


Secondary revision

Secondary revision adalah tahap terakhir dari proses bermimpi. Sebelum benar-benar sadar, preconscious akan menysusn semua objek dalam mimpi. Semua keanehan  dan peristiwa-peristiwa dalam mimpi akan tersusun kembali sehingga mereka tampak masuk akal dan dengan demikian memberikan arti mimpi terbuka

Kajian Freud atas analisis mimpi membawa pengaruh besar dalam membangun teori psikoanalisis Freud. Mimpi adalah sebuah mode primitif yang dimiliki manusia sejak dulu karena menggunakan bahasa objek, dan bukan verbal. Manusia yang memiliki mimpi yang jelas adalah sebuah tanda regresi mental, karena memiliki pola seperti anak-anak. 

Mimpi menjadi ruang untuk mengungkap segala ingatan masa kecil yang tertutupi akrena masa infantile amnesia. Unconsciousness merupakan tempat dimana semua bentuk represi tersimpan dan dapat hadir melalui berbagai pengkaburan yang terjadi di dalam mimpi.


Referensi:

Sollod, R. N., & Monte, C. F. (2008). Beneath the mask: An introduction to theories of personality. John Wiley & Sons.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel