Mengapa Orang-Orang Senang Menonton Mukbang?
Di Youtube, beberapa channel yang memperlihatkan Mukbang sangat
mudah kita temukan. Beberapa orang bahkan memutuskan untuk rutin atau fokus membuat
konten Mukbang.
Pada mulanya, mukbang mulai dikenal di Korea Selatan, di
mana “muk-ja” artinya ayo makan, dan “bang- songs” artinya siaran. Mukbang
awalnya ditayangkan di AfreecaTV, merupakan layanan streaming langsung yang
berbasis di Korea Selatan.
Michael Hurt, seorang direktur Fakultas Budaya di Universitas Busan, menjelaskan tentang
Mukbang di Korea Selatan. Dia menjelaskan bahwa, "Masyarakat Korea begitu senang akan menampilkan sesuatu, dan
itu mencapai titik di mana interaksi sosial tidak dapat memenuhi kebutuhan itu
— hampir tidak dapat dipahami — tanpa dimediasi dengan cara tertentu. Mereka
memiliki pemahaman yang berbeda tentang bagaimana media digunakan. Ini
benar-benar menjadi bagian dari hidup.”
Mukbang pada akhirnya menjadi bagian dari keseharian mereka. Tapi kini, Mukbang tidak lagi ditemui di Korea semata, melainkan di berbagai tempat. Bahkan di Indonesia sendiri, Mukbang menjadi sesuatu yang sering dilakukan bahkan menjadi konten tersendiri.
Menjamurnya konten Mukbang, bukan
tanpa alasan. Ada banyak orang yang bersedia untuk menonton konten tersebut,
bahkan beberapa Mukbang bisa menjadi konten viral.
Pertanyaannya, apa yang membuat orang-orang senang menonton
Mukbang?
Rachel Herz, seorang peneliti neurosains di Brown University
Alpert Medical School, yang juga menulis buku berjudul Why You Eat What You Eat,
dapat menjawab pertanyaan tadi. Fokus penelitian Rachel memang berkutat pada
topik makanan, perilaku, dan proses makanan memicu kerja saraf dan indera manusia.
Menurutnya, alasan terbesar yang kemudian mempengaruhi adalah munculnya faktor ASMR (autonomous sensory-motor response) dalam video Mukbang. ASMR membuat otak merasa rileks dan tenang. Suara makanan saat mengunyah atau menyeruput kuah, memicu kerja ASMR pada otak.
Faktor suara akan
menjadi pemicu signifikan dalam memberi pengaruh bagaimana otak kita merespon
video tersebut. Faktor ketenangan pada kerja otak membuat video Mukbang secara
tidak langsung dapat menjadi tontonan yang terus ingin kita saksikan karena
dapat memicu rasa senang atau bahagia.
Namun, dalam penelitian lain mengungkapkan bahwa konten Mukbang memiliki dampak negatif tersendiri. Bahwa melihat cara makan yang berbeda dapat mengganggu pola makan seseorang, mulai dari porsi, selera, hingga waktu makan.
Belakangan Mukbang juga menjadi semacam ajang saling menantang, di
mana seseorang bisa mengkonsumsi makanan paling pedas atau dalam porsi yang
jauh lebih besar dari sebelumnya. Hal ini akan sangat berbahaya bagi kesehatan
seseorang.
Dalam tataran perilaku, orang-orang juga secara tidak
sengaja mengabaikan tata cara makan yang lebih sopan. Melihat konten Mukbang
pada umumnya, cara makan dengan lahap dan penuh semangat mengabaikan perihal table
manners. Bahkan, makanan cepat saji dikonsumsi lebih tinggi setelah banyaknya
konten yang menggunakan bahan itu. Sehingga peneliti juga memberi saran, agar
makanan yang dipilih juga harus ditentukan secara bijak. Tapi tentu saja, ini
bukanlah hal yang mudah, mengingat kebiasaan konten Mukbang yang berbeda
orientasi.
Sebagai kesimpulan, konten Mukbang akan memberikan kita
stimulus yang menyenangkan bagi otak. Dan hal inilah yang menjadi alasan
mendasar, mengapa banyak yang senang menonton konten Mukbang. Meski ada
beberapa alasan lainnya yang belum sempat kita bahas.
Bila mengingat alasan mendasar tadi, bukan sesuatu yang mengherankan,
jika keinginan untuk melihat dan terus memainkan sejumlah video Mukbang akan
kita lakukan. Selain itu, kita tentu juga penasaran dengan berbagai makanan
serta pendapat orang-orang yang mencoba makanan tertentu. Hingga pada akhirnya,
Mukbang akan menjadi tontonan yang menyenangkan dan selalu kita nantikan.