Biografi Abraham Maslow (1908-1970)



Salah satu teori yang terkenal dalam psikologi dan kemudian berkembang di beberapa bidang ilmu lainnya adalah Teori Hierarki Kebutuhan Maslow. Kali ini kita tak akan membahas tentang teori tersebut, melainkah tokoh di balik sosok seorang Abraham Maslow.

Berkat kerja dan berbagai temuannya, Maslow juga dijuliki sebagai bapak psikologi humanistik. Warisan pemikiran Maslow pula, yang kemudian menjadi cikal bakal dari kemunculan Psikologi Positif. Sebuah usaha untuk menghargai dan mengoptimalkan potensi yang manusia miliki. Setelah sebelumnya, psikologi hanya bertugas untuk mengobati dan melihat berbagai gejala negatif yang ada di tiap diri seseorang.

Melalui teorinya, Maslow mencoba untuk menunjukkan bahwa tiap orang memiliki sejumlah kebutuhan, dan ketika kebutuhan ini terpenuhi mereka dapat melanjutkan untuk mengejar kebutuhan lain. Kebutuhan-kebutuhan di dasar hierarki-nya pada dasarnya lebih mendasar, perlahan-lahan bergerak ke kebutuhan yang lebih sosial, emosional, dan aktualisasi-diri ketika seseorang naik hierarki.


Kehidupan Awal Maslow


Maslow adalah anak tertua dari tujuh bersaudara dari pasangan Samuel Maslow dan Rose Schilosky Maslow. Pada masa kecilnya, kehidupan Maslow dipenuhi dengan perasaan malu, rendah diri, dan depresi yang kuat. Maslow lahir pada tanggal 1 April 1908, di Brooklyn, New York, dari orang tua Yahudi yang beremigrasi dari Rusia. Masa kecilnya yang buruk dia lalui di dalam perpustakaan, dan membaca banyak buku.

Akhirnya, Maslow melanjutkan belajar hukum di City College of New York (CCNY) dan menikahi sepupu pertamanya, Bertha Goodman. Setelah mengembangkan minat dalam bidang psikologi, ia kemudian beralih ke University of Wisconsin dan menemukan seorang mentor di bidang psikologi Harry Harlow yang menjabat sebagai penasihat doktoralnya. Maslow meraih ketiga gelarnya di University of Wisconsin: gelar sarjana pada tahun 1930, gelar master pada tahun 1931 dan gelar doktor pada tahun 1934.

Karir Maslow


Abraham Maslow mulai mengajar di Brooklyn College pada tahun 1937 dan terus bekerja sebagai anggota fakultas sekolah sampai tahun 1951. Selama masa ini, ia sangat dipengaruhi oleh psikolog Gestalt Max Wertheimer dan antropolog Ruth Benedict. Maslow percaya bahwa mereka adalah orang-orang yang luar biasa sehingga dia mulai menganalisis dan mencatat perilaku mereka. Analisis ini berfungsi sebagai dasar untuk teori dan penelitian tentang potensi manusia.

Selama tahun 1950-an, Maslow menjadi salah satu pendiri dan kekuatan pendorong di belakang aliran pemikiran yang dikenal sebagai psikologi humanistik. Teori-teorinya termasuk hierarki kebutuhan, aktualisasi diri dan pengalaman puncak menjadi subjek mendasar dalam gerakan humanis.

Proses aktualisasi diri memainkan peran penting dalam teori Maslow. Dia mendefinisikan kecenderungan ini sebagai "penggunaan penuh dan eksploitasi bakat, kapasitas, potensi, dll." Dengan kata lain, orang terus-menerus dalam proses berjuang untuk mencapai potensi penuh mereka. Aktualisasi diri bukanlah titik akhir atau tujuan. Ini adalah proses yang berkelanjutan di mana orang terus mengembangkan diri dan mencapai ketinggian baru kesejahteraan, kreativitas, dan pemenuhan.

Maslow percaya bahwa orang yang mengaktualisasikan diri memiliki sejumlah karakteristik kunci. Beberapa di antaranya termasuk penerimaan diri, spontanitas, kemandirian dan kemampuan untuk memiliki pengalaman puncak.

Kehidupan Pribadi Maslow


Kehidupan pribadi Maslow diwarnai dengan rasa sakit, baik fisik maupun psikologis. Pada masa remaja, ia adalah orang yang sangat pemalu, tidak bahagia, terisolasi, dan tidak menyukai dirinya sendiri. Pada tahun-tahun belakangan, ia sering berada dalam keadaan kesehatan fisik yang kurang baik, mengalami beberapa penyakit, termasuk masalah jantung yang kronis. 

Jurnalnya dipenuhi dengan tulisan yang berkaitan dengan keadaan kesehatan yang tidak baik. Pada jurnal terakhirnya (7 Mei 1970), sebulan sebelum kematiannya, ia mengeluh tentang orang-orang yang mengharapkannya untuk menjadi pemimpin dan pembicara yang pemberani. Ia menulis: “saya tidak mempunyai mental pemberani. Keberanian saya adalah cara untuk mengatasi segala bentuk kegugupan, kesopanan, kelembutan, sifat pemalu dan hal ini membuat saya lebih cepat lelah, tertekan, khawatir, dan sulit tidur”


Karya-Karya Maslow


Beberapa dari karya Abraham Maslow yang fenomenal ditulis pada sepuluh tahun terakhir sebelum akhir hayatnya. Diantaranya; Toward a Psychology of Being (1962), Religious and Peak Experiences (1964), Eupsychian Management: A Journal (1965), The Psychology of Science: A Reconnaissance (1966), 1970. Motivation and personality (Vol. 2). New York: Harper & Row, dan The Father Reaches of Human Natures, sebagai buku kumpulan artikel Maslow yang diterbitkan setahun setelah ia meninggal.

Maslow meninggal di California pada 8 Juni 1970, karena serangan jantung. Selanjutnya, peninggalan dari karya-karya Maslow akan banyak kita temukan saat belajar dan mendalami Psikologi Positif. Martin Seligman dianggap menjadi sosok yang melanjutkan garis besar usaha dan temuan yang dulu Maslow impikan. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel