4 Wanita yang Memberi Pengaruh dalam Dunia Psikologi



Melalui buku-buku teks atau materi yang kita dapatkan di kelas, dominasi pria dalam perkembangan dunia psikologi begitu kuat. Seolah wanita tak punya peran dalam berkembangnya dunia psikologi kala itu. Perbandingan antara pria dan wanita dalam psikologi tentu sangat mencolok.

Faktor ini juga dipengaruhi oleh budaya dan situasi pada masa lampau. Di mana akses wanita begitu terbatas dibanding pria. Ada diskriminasi serta perlakuan buruk yang mesti dihadapi oleh para wanita. Namun bukan berarti wanita gagal memberi kontribusi. Beberapa di antara mereka bahkan memberikan pengaruh luar biasa.

Kali ini kita akan mencoba membahas secara singkat terkait 4 wanita yang memberi pengaruh dalam dunia psikologi. Meski masih banyak tokoh wanita dalam psikologi yang perlu mendapat perhatian lebih atas gagasan yang mereka temukan dan kembangkan.

1. Anna Freud

Dapat dipastikan, saat mendengar namanya, Sigmund Freud akan terlintas. Anna memang anak dari seorang Sigmund Freud, tapi tidak bermodalkan karir sang ayah, Anna berjuang sendiri untuk mengembangkan gagasan yang dia dapatkan. Anna mengembangkan bidang psikoterapi anak dan memberi pengaruh pada peneliti dan psikolog di masa yang akan datang.

Kita tentu pernah mendengar defence mechanism, inilah konsep yang dikembangkan Anna Freud dan juga mengembangkan banyak hal di bidang psikologi anak.

2. Karen Horney

Karen Horney adalah seorang psikolog neo-Freudian berpengaruh yang dikenal karena dia mengambil psikologi feminin. Ketika Sigmund Freud dengan terkenal mengusulkan bahwa wanita mengalami "penis envy," Horney membalas bahwa pria menderita "womb envy" dan bahwa semua tindakan mereka didorong oleh kebutuhan untuk memberikan kompensasi yang berlebihan atas fakta bahwa mereka tidak dapat melahirkan anak.


Penolakannya yang blak-blakan terhadap ide-ide Freud membuatnya mendapat perhatian yang lebih besar. Teorinya tentang kebutuhan neurotik dan keyakinannya bahwa orang mampu mengambil peran pribadi dalam kesehatan mental mereka sendiri adalah beberapa di antara berbagai kontribusinya di bidang psikologi.

3. Mamie Phipps Clark

Jika Anda sudah membaca tentang Mamie Phipps Clark di buku teks Anda, namanya kemungkinan besar hanya disebutkan secara sepintas. Ini sangat disayangkan karena Clark membuat banyak kontribusi penting untuk psikologi, termasuk pengembangan Uji Boneka Clark, penelitiannya tentang ras, dan perannya dalam kasus Brown vs Board of Education tahun 1954 yang terkenal.

Clark menjadi wanita kulit hitam pertama yang mendapatkan gelar sarjana dari Universitas Columbia. Meskipun ada banyak prasangka berdasarkan ras dan jenis kelaminnya, Clark kemudian menjadi seorang psikolog yang berpengaruh. Penelitiannya tentang identitas rasial dan harga diri membantu membuka jalan bagi penelitian di masa depan tentang konsep diri di kalangan minoritas.

4.Melanie Klein

Terapi bermain adalah teknik yang umum digunakan untuk membantu anak-anak mengekspresikan perasaan dan pengalaman mereka dengan cara yang alami dan bermanfaat. Seorang psikoanalis bernama Melanie Klein memainkan peran penting dalam mengembangkan teknik ini. Melalui interaksinya dengan anak-anak, ia mengamati bahwa anak-anak sering memanfaatkan permainan sebagai salah satu sarana komunikasi utama mereka.

Klein mulai memanfaatkan terapi bermain sebagai cara untuk menyelidiki perasaan, kecemasan, dan pengalaman yang tidak disadari anak-anak.

Tentu saja di kesempatan lain kami berharap bisa memperkenalkan beberapa tokoh lainnya. Semoga dapat bermanfaat. Dan kita bisa mengetahui peran wanita pun amat penting dalam perkembangan psikologi di masa lalu, sekarang, dan di masa yang akan datang.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel