10 Jenis Gangguan Kepribadian dalam DSM-5



Edisi terbaru dari manual diagnostik adalah  DSM-5 yang dirilis pada Mei 2013 memuat sejumlah masalah mental yang menarik dikaji. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) adalah salah satu sistem yang paling banyak digunakan untuk mengklasifikasikan gangguan mental dan memberikan kriteria diagnostik standar.

Beberapa gangguan mental yang terdapat di DSM-5 di antaranya adalah obsessive-compulsive disorders, schizophrenia, neurocognitive disorders, substance-related disorders, depressive disorders, disruptive disorders, sleep disorders, eating disorders, somatic symptom disorders, dissociative disorders, stress-related disorders, anxiety disorders, bipolar and related disorders, personality disorders, dan neurodevelopment disorders.

Sebanyak 15 bagian gangguan mental tersebut terbagi-bagi dalam ganggun yang lebih spesifik lagi. Pada kesempatan ini kita akan membahas bagian spesifik dari gangguan kepribadian (personality disorders). Gangguan kepribadian dapat berpengaruh besar terhadap kehidupan seseorang dan lingkungannya.

Berikut 10 jenis gangguan kepribadian yang ada di DSM-5:


1. Antisocial Personality Disorder

Secara sederhana orang-orang dengan gangguan ini memiliki sikap yang tidakpeduli dengan lingkungan sosial yang ada. Mereka menolak aturan, norma sosial, serta hak orang lain. Mereka dengan gangguan ini memperlihatkan gejala sejak masih kanak-kanak, sulit berempati, dan tidak memiliki penyesalan atas beberapa hal yang telah dilakukan.

2. Schizotypal Personality Disorder

Mereka yang mengalami gangguan ini secara menonjol memperlihatkan keanehan dalam bicara, berperilaku, penampilan dan cara berpikir. Mereka bahkan percaya pada hal yang aneh atau pemikiran magis.Sebagian besar dari yang mengidap gangguan ini mengalami kesulitan dalam membangun hubungan dengan orang lain.

3. Schizoid Personality Disorder

Gangguan kepribadian skizoid melibatkan gejala yang membuat penderia terlepas dari hubungan sosial. Orang-orang dengan kelainan ini diarahkan menuju kehidupan batin mereka dan seringkali acuh tak acuh terhadap hubungan. Mereka umumnya menunjukkan kurangnya ekspresi emosional dan dapat terlihat dingin dan lebih banyak menyendiri.

4. Paranoid Personality Disorder

Gangguan kepribadian paranoid ditandai oleh ketidakpercayaan terhadap orang lain, bahkan keluarga, teman, dan pasangan romantis. Orang dengan gangguan ini menganggap niat orang lain sebagai jahat, bahkan tanpa bukti atau pembenaran.

5. Obsessive-Compulsive Personality Disorder

Gangguan kepribadian obsesif-kompulsif adalah gangguan yang membuat penderita begitu memperhatikan pola yang penuh dengan keteraturan, perfeksionisme, tidak fleksibel, dan kontrol mental dan interpersonal. Ini adalah kondisi yang berbeda dari obsesif kompulsif (OCD).

6. Narcissistic Personality Disorder

Gangguan kepribadian narsistik telah beberapa kali kita bahas. Mereka yang berpusat pada citra diri yang berlebihan, egois, serta empati yang buruk. Orang dengan kondisi ini cenderung lebih tertarik pada diri mereka sendiri daripada dengan orang lain.

7. Histrionic Personality Disorder

Gangguan kepribadian Histrionik dikaitkan dengan pola emosionalitas ekstrem dan perilaku mencari perhatian. Orang dengan kondisi ini akan merasa tidak nyaman bila mereka tidak dijadikan pusat perhatian, mereka memiliki emosi yang berubah dengan cepat, dan mungkin terlibat dalam perilaku sosial yang tidak pantas yang dirancang secara sengaja untuk menarik perhatian orang lain.

8. Dependent Personality Disorder

Gangguan kepribadian dependen melibatkan pola kronis rasa takut perpisahan dan kebutuhan yang berlebihan untuk dijaga. Orang dengan gangguan ini akan sering terlibat dalam perilaku yang dirancang untuk menghasilkan tindakan melindungi orang lain.

9. Borderline Personality Disorder

Gangguan kepribadian Borderline dikaitkan dengan gejala termasuk ketidakstabilan emosional, hubungan interpersonal yang tidak stabil dan intens, citra diri yang tidak stabil, dan perilaku impulsif.

10. Avoidant Personality Disorder

Gangguan kepribadian avoidant melibatkan penghambatan sosial yang parah dan sensitivitas terhadap penolakan. Perasaan tidak aman seperti itu menyebabkan masalah signifikan dengan kehidupan dan fungsi sehari-hari para penderita.

Demikianlah 10 jenis gangguan kepribadian yang ada di dalam DSM-5. Untuk mendapat hasil diagnosa yang jelas dan tepat dibutuhkan proses yang hanya dapat dilakukan ahli. Pengenalan di atas hanya bertujaun untuk memberikan informasi sederhana. Selebihnya, memastikan seseorang mengalami gangguan perlu melewati tahapan-tahapan tertentu. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel