Mengenal Secara Singkat Flourishing atau PERMA dalam Psikologi Positif



Kehadiran Psikologi Positif bertujuan untuk mempelajari tentang bagaimana manusia menjadi sejahtera di dalam menghadapi kesulitan.  Dengan harapan, kita dapat menemukan dan mengembangkan berbagai faktor yang memungkinkan individu, komunitas, dan masyarakat untuk tumbuh dan berkembang. 

Wilayah Positif Psikologi pada level subjektif adalah tentang pengalaman subjektif pada masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. 

Pada masa lalu (past) meliputi kesejahteraan subjektif (subjective well being) dan kepuasan hidup. Pada masa sekarang (present) meliputi flow, joy, pleasure, dan happiness. Pada kontruksi kognitif tentang masa depan (future) adalah optimism, hope, dan faith. 

Namun terlepas dari dimensi waktu, kajian tersebut berkembang dan teliti oleh berbagai pihak. Salah satu bahasan menarik untuk dikaji dalam psikologi positif adalah konsep flourishing.

Flourishing

Flourishing merupakan pengalaman hidup yang berjalan dengan baik. Flourishing adalah kombinasi dari perasaan baik (good feeling) dan berfungsi secara efektif. Flourishing sinonim dari level kesejahteraan mental yang tinggi dan melambangkan kesehatan mental. 

Penelitian longitudinal dan penelitian-penelitian eksperimen, pada level tertinggi dari well-being menunjukkan terkait dengan positive outcome, termasuk pembelajaran efektif, produktivitas dan kreativitas, hubungan yang baik, perilaku pro-sosial, dan kesehatan yang baik dan harapan hidup. 

Selain itu kita akan menemukan beberapa faktor pendukung seperti  purpose in life, positive relationship, engagement, competence, self esteem, optimish untuk enrichment of well being dalam konsep flourishing. 

Jadi orang dengan tingkat yang tinggi dari emosi positif dan memiliki fungsi yang baik secara psikis dan sosial yang baik memiliki complete mental health sebagai Flourishing. Dari penjelasan ini menunjukkan fourising adalah tingkat tinggi dari well being. 

Pada awal berdiri, di tahun 2000, tujuan Psikologi Positif yang disampaikan oleh Seligman adalah Auntetic Happiness yang meliputi 3 dimensi (positive emotion ,engagement, dan meaning). Pada tahun 2006, konsep tersebut diperbaiki menjadi 5 pilar (PERMA) yang dikenal dengan flourishing. 

Adapun lima pilar PERMA sebagai high level of Well-being adalah: 

1) Positive Emotion

Adalah bagian esensial dari kesejahteraan (well being), termasuk di dalamnya ada kesenangan, keceriaan, kebahagiaan, dan lain-lain yang merupakan bagian dari emosi positif. 

2) Engagement 

Adalah fokus pada sesuatu yang dikerjakan dan benar-benar merasa kesenangan dalam keterlibatan penuh dengan yang sedang dikerjakan. Flow akan dirasakan pada kondisi ini baik pada kehidupan profesional maupun kehidupan pribadi. 

3) Relationship/Positive Relationship 

Setiap orang memerlukan orang lain dan meningkatkan kesejahteraannya dengan membangun hubungan yang kuat dengan keluarga, teman, ataupun tetangga. 

4) Meaning 

Kehidupan menjadi terbaik jika dapat mendedikasikan lebih besar pada hal lebih luas yang berdampak pada`orang lain, bukan hanya pada diri sendiri, sehingga kehidupan menjadi lebih bermakna. 

5) Accomplishment/Achievement

Adalah tujuan-tujuan yang dapat diperoleh, baik tujuan kecil, sedang atau besar. Kesejahteraan berkembang bila manusia dapat berkembang lebih baik dengan tujuan-tujuannya tercapai. Apabila orang memiliki ke lima pilar tersebut, maka kehidupan orang tersebut akan merasa sejahtera.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel