Menurut DSM-5, Ada 9 Ciri Depresi Secara Umum, Cek Sekarang!



Penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana depresi hadir di lingkungan sekitar. Meskipun diagnosa terhadap depresi sebaiknya hanya dilakukan oleh tenaga medis khusus dan penyedia jasa kesehatan mental. Namun sebenarnya, terdapat ciri-ciri umum yang dapat membantu kita dalam mengidentifikasi apakah seseorang sedang dalam kondisi depresi atau tidak.

Setiap orang bisa menunjukkan ciri depresi yang berbeda. Beberapa orang depresi dapat mengalami gangguan tidur, misalnya selalu merasa lelah dan menghabiskan waktu di kasur sepanjang hari. Sedangkan beberapa lainnya, tetap bisa pergi bekerja atau ke sekolah tanpa ada seorang pun yang dapat melihat tanda-tanda depresi pada dirinya.

Lihat juga: Stres adalah N.U.T.S

Juga perlu diperhatikan, ada beberapa simptom atau ciri-ciri depresi yang biasanya muncul dan bukan karena depresi. Gangguan medis, efek samping konsumsi obat, penyalahgunaan obat-obat terlarang, bisa jadi menunjukkan beberapa ciri yang mirip dengan depresi. 

DSM-5 (Diagnostic and Statistical Manual-5) menjabarkan beberapa tipe gangguan depresi yang berbeda, dan dua yang paling umum adalah major depressive disorder dan persistent depressive disorder. 

1. Mood Lemah

Suasana hati yang melemah dapat menjadi tanda yang konsisten pada major depressive dan persistent depressive disorder. Dalam major depressive, seseorang akan merasa depresi setiap saat, hampir setiap hari, hal ini dapat disadari sendiri ataupun melalui observasi orang-orang disekitar. Bagi anak-anak dan remaja, hal ini lebih mungkin ditandai dengan kemunculan sikap rongseng atau mudah merasa marah dan terganggu dibandingkan perasaan sedih. Seseorang dengan mood depresif biasanya mengungkapkan bahwa terdapat perasaan “sedih” atau “hampa” bahkan juga akan lebih sering menangis.  

2. Minat atau Rasa Senang Berkurang

Ciri kedua yang paling umum dalam major depressive disorder adalah menurunnya minat atau rasa senang pada hal-hal yang seharusnya disenangi atau disukai sebelumnya. Orang ini akan secara nyata menunjukkan hilangnya minat pada hampir seluruh aktivitas sehari-hari.

3. Perubahan Pola Makan

Perubahan signifikan berat badan, berkurang atau bertambah setidaknya 5% atau lebih dalam sebulan, tanpa adanya niat untuk mengurangi atau menambah berat badan bisa menjadi indikasi  major depressive disorder. Bagi anak-anak, hal ini bisa juga ditandai dengan kegagalan mencapai berat badan ideal yang diharapkan. Dalam persistent depressive disorder, kehilangan nafsu makan atau makan lebih banyak dapat juga menjadi ciri, meskipun tidak menunjukkan perubahan berat badan seperti dalam major depressive disorder.

Lihat juga: 4 hal yang terjadi saat otak kita stres

4. Gangguan Tidur

Kesulitan tidur, tidur sepanjang waktu, merasakan kantuk meskipun telah tidur sepanjang malam atau perubahan jadwal tidur -mulai tidur pagi hari dan bangun saat petang- dapat menjadi ciri pada major depressive disorder dan persistent depressive disorder.

5. Agitasi atau Hambatan Psikomotor

Agitasi (pergolakan hasutan), gelisah, lesu yang dapat mengganggu rutinitas keseharian seseorang juga menjadi ciri lain  major depressive disorder. Hal ini dapat ditemukan dalam gerakan tubuh, kemampuan berbicara dan waktu bereaksi, ciri ini akan tampak begitu jelas oleh orang-orang di sekitar.

6. Kelelahan

Kehilangan energi dan merasakan lelah yang statis atau kronis dapat menjadi tanda bagi  major depressive disorder dan persistent depressive disorder. Merasa kelelahan hampir setiap saat dapat mengganggu kemampuan seseorang dalam melakukan sesuatu, atau membuat seseorang tidak bisa beraktivitas dengan normal.

7. Merasa Bersalah atau Tidak Berguna

Memiliki rasa bersalah yang berlebihan dan tidak pantas, serta perasaan tidak berguna, juga menjadi ciri umum dalam major depressive disorder. Rasa bersalah dapat menjadi lebih parah karena akan berubah membentuk sebuah pengalaman delusional.

8. Sulit Berkonsentrasi

Baik dalam major depressive disorder dan persistent depressive disorder, seseorang akan sulit berkonsentrasi dan mengambil keputusan. Seseorang dalam kondisi depresi sangat mungkin menyadari hal ini, begitupun dengan orang-orang di sekitar yang mungkin menyadari kondisi kesulitan berpikir dengan jernih yang dialami orang depresi.

9. Berulang-ulang Memikirkan Kematian

Terus-menerus memikirkan kematian yang melampaui rasa takut mati berhubungan dengan major depressive disorder. Seseorang berpikir untuk bunuh diri, mencoba bunuh diri, atau membuat rencana yang spesifik untuk membunuh diri sendiri, menjadi ciri umum seseorang mengalami major depressive disorder.

Lihat juga: 4 hal utama yang menyebabkan stres



Kabar baiknya adalah, depresi dapat ditangani. Jika menyadari bahwa diri kita atau orang di sekitar kita  depresi, maka sangat dianjurkan untuk mencari bantuan profesional. Pengobatan, terapi komunikatif, atau kombinasi keduanya dapat menjadi rangkaian cara agar mengurangi simptom-simptom depresi.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel