Memahami Perbedaan Rasa Takut, Cemas, dan Fobia

Memahami perbedaan rasa takut, cemas, dan phobia


Dalam kamus psikologi, fear adalah satu reaksi emosional yang kuat, mencakup perasaan subjektif penuh ketidaksenangan, agitasi, dan keinginan untuk melarikan diri atau bersembunyi, disertai kegiatan penuh perhatian. Ketakutan yang dialami merupakan satu reaksi terhadap satu bahaya khusus yang tengah dihadapi; sesuatu yang dikhawatirkan. Lalu, apakah takut menghasilkan cemas atau fobia? Kali ini kita akan membahas secara ringkas terkait perbedaan rasa takut, cemas, dan fobia. 

Sigmund Freud sebagai salah seorang peneliti psikologi yang berfokus pada kecemasan menjelaskan bila rasa takut serupa dengan kecemasan objektif sebagai realistis terhadap bahaya eksternal. Beberapa pakar psikologi masih menganggap penting untuk menentukan perbedaan antara rasa cemas dan takut. Hanya saja, tak ada kejelasan bila dua emosi tersebut dapat dibedakan atas dasar respon fisiologis atau dasar perasaan individu. 

Rasa takut timbul karena adanya bahaya, sedang cemas tak selalu berkaitan dengan bahaya. Selain itu dua hal tersebut memiliki perbedaan di masalah durasi atau lamanya emosi bertahan. Rasa takut merupakan reaksi yang sifatnya sementara terhadap suatu ancama, sedang kecemasan sifatnya menetap atau permanen. 

Freud sebagai salah seorang pakar yang berfokus pada kecemasan membedakan kecemasan objektif dan kecemasan neurotis. Bagi Freud, kecemasan objektif merupakan respon yang alami terhadap bahaya eksternal, yang serupa dengan rasa takut. 

Kecemasan dan ketakutan kerap dibedakan dalam dua dimensi yakni:

  1. Objektif suatu ketakutan biasanya mudah disfesifikasi, sedangkan objek kecemasan biasanya tak jelas.
  2. Intensitas rasa takut itu sesuai dengan besar kecilnya ancaman, sedangkan intensitas kecemasan seringkali jauh lebih besar dibanding objek yang belum begtu jelas. 
Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari, sulit untuk membedakan antara kecemasan dan ketakutan. Masih banyak penggunaan kata cemas dan takut yang dipakai secara bersamaan. Demikian juga halnya rasa takut dan fobia yang mesti dibedakan. Rasa takut dapat menjadi sebuah masalah apabila rasa takut itu berlebihan, menetap dan mempunyai kapasitas atau dikaitkan dengan suatu rangsangan yang secara objektif tidak berbahaya. Rasa takut yang seperti inilah yang oleh para ahli psikologi sebut sebagai fobia. 

Fobia


Sebab apa yang ditakuti belum tentu akan menimbulkan rasa takut pada orang lain, maka tidak ada suatu batasan khusus atau pasti dari klasifikasi fobia tersebut. 

Fobia adalah satu ketakutan yang kuat, bertahan dalam waktu lama, dan irasional yang timbul akibat suatu rangsangan atau situasi khusus, seperti misalnya takut dengan ketinggian, takut dengan kucing, atau tempat-tempat dan benda tertentu. 

Munculnya Rasa Takut


Ada beberapa hal yang menjadi sebab dari munculnya rasa takut:
  • Rasa takut itu dipelajari dari anggota dalam keluarga di mana anak meniru perilaku dari salah seorang anggota keluarganya.
  • Ketidakmampuan seseorang dalam menghadapi situasi tertentu.
  • Seseorang sedang depresi atau dalam kondisi cemas.
  • Adanya perasaan tidak pasti atau hambatan dalam hubungan interpersonalnya.

Sedangkan Fobia disebabkan beberapa hal:
  • Fobia terbentuk akibat dari berkembangnya perasaan bersalah dan hukuman yang dikenakan padanya.
  • Fobia dapat digunakan sebagai cara mencari perhatian, memperoleh simpati dan pertimbangan orang lain.



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel