4 Hal Utama yang Menyebabkan Munculnya Stres


Stres merupakan hal yang normal dan, sampai batas tertentu, merupakan bagian penting dari kehidupan. Meskipun itu adalah sesuatu yang dialami setiap orang, apa yang menyebabkan stres dapat berbeda dari orang ke orang. Misalnya, satu orang mungkin menjadi marah dan kewalahan oleh kemacetan lalu lintas yang serius, sementara yang lain mungkin marah karena perkara yang berbeda. Apa yang membuat kita stres dapat berasal dari penyebab yang berbeda. 

Lihat juga: Stres adalah N.U.T.S

Penting bagi kita untuk menjaga kondisi kesehatan mental dan memahami stres demi kondisi psikis dan fisik yang lebih baik. Berikut terdapat 4 hal utama yang kerap menjadi pemicu munculnya stres pada diri kita:

1. Stres yang diakibatkan oleh masalah keuangan

Menurut American Psychological Association (APA), uang menjadi penyebab utama stres di Amerika Serikat. Dalam survei 2015, APA melaporkan bahwa 72 persen orang Amerika stres akibat uang. Mayoritas peserta dalam survei tersebut melaporkan bahwa uang menjadi sumber stres, dengan jumlah 77 persen. 

Tanda-tanda stres akibat masalah keuangan dapat meliputi:

Khawatir dan merasa cemas perihal uang
Berdebat dengan orang yang dicintai akibat uang
Merasa bersalah karena membelanjakan uang untuk hal-hal yang tidak penting
Takut membuka surat atau menjawab telepon

Dalam jangka panjang, stres yang berhubungan dengan keuangan mengakibatkan kesulitan, yang dapat memunculkan masalah tekanan darah dan menyebabkan sakit kepala, sakit perut, nyeri dada, insomnia, dan perasaan sakit yang umum. Stres keuangan juga dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan, termasuk depresi, kecemasan, masalah kulit, diabetes, dan radang sendi.

2. Stres yang diakibatkan oleh masalah pekerjaan

Sejumlah hal dapat berkontribusi pada stres kerja termasuk terlalu banyak pekerjaan, ketidakamanan pekerjaan, ketidakpuasan dengan pekerjaan atau karier, dan konflik dengan bos atau rekan kerja. Apakah Anda khawatir tentang proyek tertentu atau merasa diperlakukan tidak adil, menempatkan pekerjaan Anda di atas segalanya dapat mempengaruhi banyak aspek kehidupan Anda, termasuk hubungan pribadi dan kesehatan mental dan fisik.

Tanda-tanda stres yang terkait dengan pekerjaan dapat berupa fisik dan psikologis, termasuk:

Kelelahan
Sakit kepala
Ketegangan dan nyeri otot
Masalah perut
Palpitasi jantung
Kegelisahan
Depresi
Perubahan suasana hati
Kesulitan berkonsentrasi atau membuat keputusan

Beberapa orang mungkin merasa kewalahan dan berjuang untuk mengatasinya, yang dapat berdampak pada perilaku mereka juga. Stres kerja dapat mendorong individu untuk diserang beberapa masalah seperti:

Lebih banyak mengalami sakit dari biasanya
Penurunan kinerja kerja
Bermasalah dengan hubungan pribadi
Berkurangnya kreativitas dan inisiatif
Tingkat kesabaran yang lebih rendah dan tingkat frustrasi yang meningkat
Ketidaktertarikan pada beberapa hal
Isolasi
3. Stres yang diakibatkan oleh masalah hubungan pribadi

Ada orang-orang di seluruh kehidupan kita yang menyebabkan kita stres. Bisa jadi anggota keluarga, pasangan, teman, atau rekan kerja. Dalam hubungan romantis sendiri, ada banyak penyebab stres dan ketika pasangan terus-menerus di bawah tekanan, hubungan itu bisa berisiko gagal.

Stres akibat hubungan secara umum seperto:

Menjadi terlalu sibuk menghabiskan waktu satu sama lain dan berbagi tanggung jawab
Keintiman dan seks menjadi langka karena kesibukan, masalah kesehatan, dan sejumlah alasan lainnya
Anda dan pasangan Anda tidak berkomunikasi
Anda atau pasangan mengonsumsi terlalu banyak alkohol atau menggunakan narkoba
Anda atau pasangan Anda berpikir tentang perceraian
Ada penyalahgunaan atau kontrol dalam hubungan

Tanda-tanda stres yang terkait dengan hubungan pribadi mirip dengan gejala normal stres umum dan mungkin termasuk masalah kesehatan fisik dan tidur, depresi, dan kecemasan. Anda juga mungkin menemukan diri Anda menghindari atau memiliki konflik dengan individu tersebut, atau menjadi mudah kesal dengan kehadiran mereka. Terkadang, stres akibat hubungan pribadi juga bisa terkait dengan hubungan kita dengan orang-orang di platform media sosial, seperti Facebook. Misalnya, media sosial cenderung mendorong diri sendiri untuk membandingkan diri Anda dengan orang lain, yang dapat menyebabkan stres.

4. Stres yang diakibatkan karena menjadi Orangtua

Orangtua sering dihadapkan dengan mengatur jadwal yang padat, mencakup pekerjaan, tugas rumah tangga, dan membesarkan anak-anak. Tuntutan ini menghasilkan stres pada orangtua.

Stres saat menjadi orangtua dapat menyebabkan orangtua menjadi keras, negatif, dan otoriter dalam interaksi dengan anak-anak. Stres pada proses pengasuhan anak juga dapat menurunkan kualitas hubungan orangtua dan anak. Misalnya, Anda mungkin tidak memiliki komunikasi terbuka sehingga anak Anda tidak datang kepada Anda untuk meminta nasihat. Anda dan anak anda pun akan kerap berdebat.

Sumber stres pengasuhan anak mungkin diakibatkan juga dengan penghasilan yang lebih kecil, jam kerja yang panjang, mengasuh anak seorang diri, ketegangan perkawinan atau hubungan, atau membesarkan anak yang telah didiagnosis dengan gangguan perilaku atau cacat perkembangan.

Lihat juga: Positive parenting, mempelajari siasat menjadi orangtua sebaik-baiknya

Orangtua dari anak-anak dengan kelainan perilaku dan keterlambatan perkembangan memiliki risiko tertinggi untuk menghadapi stres. Faktanya, banyak penelitian menunjukkan orangtua dari anak autis melaporkan tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang anaknya tidak memiliki kondisi tersebut.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel