3 Jenis Curiosity (Rasa Ingin Tahu) dan Sejumlah Manfaatnya



Kalian pasti menyimpan banyak pertanyaan dari hasil pengamatan mengenai apa yang terjadi dilingkungan kalian. Yaah sebagai manusia yang punya akal, rasa ingin tahu kerap kali muncul begitu saja. Beberapa orang merespon rasa ingin tahu dengan caranya masing-masing, baik itu hal sederhana, hingga hal kompleks sekalipun. 

Rasa ingin tahu yang biasa kita lakukan dalam keseharian yang tidak disadari dapat berupa mencari tahu kehidupan dan aktivitas orang lain, istilah milenialnya yang kerap kita dengar: kepo atau stalking. 

Di sisi lain hal sebaliknya, rasa ingin tahulah yang bisa membawa segudang manfaat, seperti hal yang telah dilakukan oleh para ilmuwan kita. Misalnya saja, mencari tahu bagaimana manusia berperilaku, mengidentifikasi spesies baru, mengolah unsur alam, menciptakan teknologi baru, menemukan obat yang tepat guna dan lain sebagainya.

Todd B. Kashdana dan Paul J. Silviab dari University of North Carolina menulis beberapa jenis curiosity (rasa ingin tahu) dan pengaruhnya dalam hidup. 

Berikut 3 jenis curiosity  yang bisa kita kenali. 

Epistemic curiosity, merefleksikan bagaimana seseorang terstimulasi oleh sesuatu yang belum kompleks, tidak koheren, ataupun pengetahuan yang belum dimengerti, seperti (mencari tahu bagiamana sesuatu bekerja, konsep puzzle hingga misteri dalam sebuah novel). 

Perceptual curiosity, merujuk kepada berbagai hal visual, auditory, atau stimulasi spontan ke suatu pengalaman sensoris yang membuat penasaran, seperti (apresiasi mengenai musik, seni, makanan, suara atau aroma yang aneh). 

Social curiosity, merefleksikan bagaimana orang orang kepo, seperti ingin mengetahui pembicaraan orang, gosip, mengintip dan mencari tahu dan mempelajari orang lain. 

Baca juga:


Keingintahuan relevan dengan hampir semua aktivitas manusia mulai dari waktu luang, kreativitas, pengambilan keputusan, dan hubungan sosial terkait pendidikan, olahraga, pekerjaan, dan wawasan diri. Dengan sepenuhnya terlibat dalam kegiatan yang bervariasi dan baru, individu yang memiliki rasa ingin tahu berbanding lurus terhadap peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi mereka.

Keingintahuan juga dikaitkan dengan peningkatan hasil yang bermanfaat, seperti kesejahteraan emosional yang lebih besar, kebermaknaan hidup, vitalitas, kecerdasan, persepsi kompetensi dan kontrol, kesadaran dan pemahaman emosi, kreativitas, apresiasi estetika, toleransi dan bahkan preferensi untuk kecemasan, ambiguitas, tantangan yang menegangkan, dan emosi negatif, otoriterisme, stereotip dan pemikiran dogmatis. 

Rekomendasi bacaan: Rahasia panjang umur

Orang yang lebih penasaran cenderung untuk mencapai dan tampil lebih baik di bidang akademik, pekerjaan, dan olahraga. Mereka juga menyesuaikan diri dengan lebih baik di sekolah dan perubahan terkait pekerjaan dan umumnya lebih puas dan memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Terdapat beberapa studi menunjukkan bahwa orang dewasa akhir (older adult) yang lebih penasaran akan hidup lebih lama. 


Semoga kita selalu terasah memanfaatkan rasa ingin tahu dalam diri kita untuk menyelesaikan berbagai masalah yang ada di sekitar yah gengs!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel