Positive Parenting: Mempelajari Siasat Menjadi Orangtua yang Sebaik-baiknya


Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Ranjan di tahun 2015, ditemukan bahwa sebagian besar orang akan menjadi orangtua di beberapa titik dalam kehidupan mereka atau dalam hal ini sekitar 89,6% dari populasi orang dewasa di seluruh dunia. 

Menjadi orangtua tentu memiliki tantangan tersendiri. Kerap kali kita terkurung atau terbungkam dengan situasi yang sulit diprediksi selama menjalani proses menjadi orang tua. Tak sedikit orangtua yang mengakui stres atau tertekan dalam menjalani tahapan tersebut. Kabar baiknya, kini berbagai penelitian telah ditemukan untuk mengatasi beberapa masalah psikologis yang kerap dihadapi oleh orangtua. Sejumlah penelitian telah cukup membantu untuk melewati masa tersebut, seperti adanya penelitian tentang masalah waktu tidur, kesulitan makan, saat anak mengamuk, pengambilan risiko, dan berbagai perilaku lainnya. Bahkan saat ini, cukup banyak penelitian psikologi perkembangan yang dapat menjadi acuan bagi para calon atau orangtua dalam mendidik atau membesarkan anaknya. Di bidang psikologi positif, salah satu metode yang ditawarkan untuk orangtua adalah Positive Parenting. 

Baca juga: Penelitian: kebahagiaan orangtua setelah miliki anak

Sebelum beralih pada penjelasan terkait positive parenting, tak ada salahnya kita mencoba kembali memaknai penjelasan tentang orangtua. Pada umumnya, orangtua kerap kita asosiasikan dengan seorang ibu, tapi ternyata, masalah orangtua bukan hanya ada pada seorang ibu. Ruang lingkup orangtua dapat menyentuh posisi orangtua kandung, adopsi, orangtua asuh, orangtua tunggal, orangtua tiri, saudara kandung atau kerabat yang memberi pengaruh. Dengan kata lain, orangtua kini dimaknai sebagai sejumlah orang yang memiliki dampak pada kondisi psikologis anak. Berbagai hal tersebut akan memberikan penjelasan terkait bagaimana positive parenting berkembang serta dapat diaplikasikan. 

Positive Parenting memberikan pendekatan dengan usaha mempromosikan perilaku pengasuhan yang paling penting untuk mendorong perkembangan remaja yang positif (Rodrigo, Almeida, Spiel, & Koops, 2012).

Baca juga: Pengasuhan tegas cegah anak merokok

Beberapa peneliti telah mengusulkan definisi positive parenting, seperti Seay dan rekan (2014), yang mengulas 120 artikel terkait. Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa Positive parenting adalah hubungan yang terus-menerus terjalin antara orangtua dan anak atau anak-anak yang ikut terlibat dalam pengasuhan, seperti mengajar, mengarahkan, berkomunikasi, dan menyediakan kebutuhan anak secara konsisten dan tanpa syarat.

Beberapa hal dalam positive parenting terdiri dari:

Melibatkan proses membimbing
Melibatkan proses memimpin
Melibatkan proses pengajaran
Melibatkan rasa peduli
Memberdayakan
Memelihara
Sensitif terhadap kebutuhan anak
Konsisten
Selalu tanpa kekerasan
Menyediakan komunikasi terbuka umum sehari-hari
Memberikan kasih sayang
Memberikan keamanan emosional
Memberikan kehangatan emosional
Memberikan cinta tanpa syarat
Mengakui yang positif
Menghormati tahap perkembangan anak
Menghargai pencapaian
Menetapkan Batas
Menunjukkan empati pada perasaan anak
Mendukung minat terbaik anak

Seiring dengan kualitas-kualitas ini, Godfrey (2019) mengusulkan bahwa asumsi mendasar dari positive parenting adalah bahwa “... semua anak terlahir baik, altruistik dan memiliki keinginan untuk melakukan hal yang benar ...” (positiveparenting.com).

Godfrey lebih lanjut menambahkan bahwa tujuan positive parenting adalah untuk mengajarkan disiplin dengan cara yang membangun harga diri (self-esteem) anak dan mendukung hubungan antara orangtua-anak yang saling menghormati tanpa merusak semangat anak (2019). Para penulis ini memberikan gambaran keseluruhan tentang positive parenting sebagai pengasuhan yang hangat, bijaksana dan penuh kasih sayang - tetapi tidak permisif.

Baca juga: Bagaimana cara anak untuk melatih berpikir kritis?

Terdapat banyak hasil penelitian yang mendukung efek jangka pendek dan jangka panjang positive parenting pada anak. Misalnya yang dikerjakan oleh Tim Positive Parenting Research (PPRT) dari Universitas Mississippi Selatan (Nicholson, 2019) yang terlibat dalam berbagai penelitian untuk meneliti dampak dari positive parenting.

Berikut ini termasuk beberapa di antara topik penelitiannya:

Hubungan antara positive parenting dan keberhasilan akademik;
Positive parenting sebagai prediktor strategi perilaku protektif;
Gaya parenting dan kesehatan emosional; kemampuan bertahan seorang ibu, coping dan dukungan sosial pada orangtua yang memiliki anak-anak dengan penyakit kronis, dll.

Mengenali berbagai macam gaya pengasuhan anak menjadi penting bagi setiap orangtua dan orang dewasa disekeliling anak-anak yang sedang tumbuh dan berkembang. Semoga positive parenting dapat menyumbangkan cukup pengetahuan singkat mengenai gaya pola asuh yang mendukung kebutuhan anak dan orangtua.

Sumber:
  • Godfrey, D. (2019). Dilansir dari https://positiveparenting.com/
  • Nicholson, B. (2019). Dilansir dari https://bonnienicholson.weebly.com/about-me.html
  • Ranjan, A. (2015). Children: What percentage of people become parents? Dilansir dari https://www.quora.com/Children-What-percentage-of-people-become-parent.
  • Rodrigo, J., Almeida, A., Spiel, C., & Koops, W., (2012). Introduction: Evidence-based parent education programs to promote positive parenting.
  • Seay, A., Freysteinson, W. M., & McFarlane, J. (2014). Positive parenting. Nursing Forum, 49(3), 200–208.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel