4 Cara Bijaksana Temuan Peneliti agar Hubungan Lebih Harmonis



Tak dapat dipungkiri, hubungan dengan orang terdekat memberi pengaruh besar. Cara kita menyikapi sebuah situasi pun berdampak pada kondisi selanjutnya. Hubungan dengan seseorang bahkan memberi sumbangsih dalam membentuk kebijaksanaan kita. Terkhusus lagi dengan seseorang yang telah menghabiskan banyak waktu dengan kita. Secara tidak langsung, semua itu membantu perkembangan kebijaksanaan yang kita miliki. 

Kita barangkali berasumsi, bahwa kebijaksanaan memberikan pengaruh pada hubungan kita atau sebaliknya? Bagaimana sebenarnya hubungan yang baik itu? Apakah hubungan baik dibentuk atau lahir berdasarkan kepribadiaan pasangan? Beberapa pertanyaan itu kemudian membuat dua orang peneliti yang fokus pada topik kebijaksanaan memulai sebuah riset. 

Irina Auer-Spath dan Judith Glück dari University of Klagenfurt, Austria mengumpul sebanyak 155 partisipan dalam rentang usia 23 sampai 90 tahun.  Dua peneliti itu kemudian memberikan wawancara semi terstruktur dan kuesioner. Setiap peserta kira-kira menghabiskan waktu selama 90 menit dalam menjalani proses yang ada. Mereka diwawancarai perihal hubungan dekat dan diminta mengisi beberapa skala. Hubungan yang baik menurut partisipan diantaranya, rasa aman, percaya, penerimaan, saling menghargaan, perhatian, komunikasi, kompromi, hubungan seks, dan pandangan hidup. Pandangan itu kemudian dihubungan dengan tingkat kebijaksanaan mereka.  

Setelah mewawancarai dan mempelajari skala yang telah diisi partisipan, peneliti kemudian menemukan beberapa hasil yang menarik. Penelitian ini dipublikasikan dengan judul: Respect, attentiveness, and growth: wisdom and beliefs about good relationships. 

Beberapa poin di bawah ini dapat menjadi rujukan bagi siapa saja untuk menjalani hubungan yang lebih harmonis:

Kemampuan berkompromi menjadi hal penting

Bagi partisipan yang berusia muda, kemampuan berkompromi dianggap penting dalam membangun hubungan. Tapi tidak dengan kelompok usia yang lebih tua. Hal ini membuktikan bahwa di dalam hubungan orang-orang muda, terdapat kemungkinan konflik yang lebih besar dibanding mereka yang telah berusia. 

Toleransi terhadap pasangan

Pada penelitian ini, hubungan yang lebih baik memperlihatkan kemampuan dalam bertoleransi dengan pasangan, mampu menerima sisi negatif dan positif serta melihat sebuah hubungan sebagai proses panjang untuk mengembangkan diri masing-masing.  

Saling menghargai dan memberi perhatian secara langsung

Seringkali dalam hubungan, hal ini dianggap sepele. Terlebih dengan hubungan yang telah berlangsung lama. Akan tetapi, memberikan penghargaan dan benar-benar memberikan perhatian menjadi salah satu penentu dalam perkembangan kebijaksanaan sekaligus kunci dalam hubungan yang lebih harmonis. 

Hubungan sebagai ruang belajar bersama

Berdasarkan pengalaman dari orang-orang yang diwawancarai, kebijaksanaan diikuti oleh cara pandang partisipan yang melihat bahwa sebuah hubungan merupakan proses belajar. Dengan cara pandang tersebut, seseorang terus berkembang dan belajar dari berbagai kesalahan. Dari hubungan, terdapat begitu banyak pengembangan diri yang dialami hingga menghasilkan kebijaksanaan. 

Kebijaksanaan memberikan pengaruh pada beberapa hal yang menurut partisipan menjadi pendukung lahirnya hubungan yang lebih harmonis, begitu pun sebaliknya. Namun, mereka yang ingin belajar menjadikan pasangannya sebagai ruang untuk mengembangkan diri dan terus berusaha untuk menemukan hal-hal baik dari hubungannya, ditemukan sebagai pribadi yang berpeluang meraih sebenar-benarnya kebijaksanaan. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel