Mengawali Pekan dengan Secangkir Teh.
INDOPOSITIVE.org—Bagi
beberapa orang, memulai hari dapat menjadi perkara berat, terebih di awal
pekan. Pikiran kita akan mulai memerintahkan tubuh agar bergerak, lalu
mengerjakan tugas-tugas harian dan pekerjaan. Kita mungkin akan bertemu dengan
orang-orang baru, melibatkan diri dalam suatu kegiatan yang belum pernah
dilakukan sebelumnya, yang pada intinya kita selalu ingin agar kita siap dan
mampu mempelajari hal-hal baru.
Hal-hal
sederhana dapat membantu untuk persiapan pikiran yang lebih tenang dan rileks,
misalnya kualitas tidur yang baik. Tapi tahukah anda bahwa ada hal lain, yang
sama sederhananya untuk dilakukan, agar pikiran kita dapat berfungsi dengan
segar. Hal itu adalah teh. Mengkonsumsi teh, mampu memberikan pengaruh pada
suasana hati kita dalam menjalani hari.
Telah
banyak penelitian yang telah dilakukan dan memberikan kita informasi bahwa
konsumsi teh akan memberi efek suasana hati (mood) yang positif dan relaksasi. Mengapa
hal tersebut dapat terjadi?
Ternyata,
kandungan theamine dan asam amino pada teh memberi efek pada otak sehingga
menjadi lebih tenang dan siaga dalam merespon informasi, hal tersebut
sederhananya dapat membuat otak membentuk gelombang alfa. Penelitian ini
dilakukan oleh Steptoe bersama rekannya, dan diterbitkan dalam jurnal
psikofarmakologi pada tahun 2007.
Penelitian
lain yang mendukung bahwa kandungan teh dapat berperan mengaktifkan gelombang
alfa pada otak juga dilakukan Anna C Nobre dkk., melalui jurnal berjudul L-theanine,
a natural constituent in tea, and its effect on mental state pada tahun
2008.
Kondisi
otak yang baik tentu saja akan mendukung fungsi kognitif yang baik pula.
Bagaimana kita menjalani hari seringkali ditentukan oleh kesiapan pikiran kita
dalam menerima, mengolah dan merespon informasi dunia di sekitar kita.
Kita
mengenal hal ini sebagai proses kognitif. Pada tahun 2017, Xueying Liu dkk.,
menerbitkan sebuah jurnal berjudul Association
between tea consumption and risk of cognitive disorders: a dose-response
meta-analysis of observational studies. Melakukan penelitian meta-analisis
dari 17 studi, dengan jumlah 48.435 partisipan dari berbagai negara di Asia,
Eropa, Amerika Utara dan Australia, ditemukan bahwa mengonsumsi teh, khususnya
teh hijau, secara signifikan dapat membantu mengurangi risiko gangguan
kognitif. Misalnya, penurunan fungsi kognitif, melemahnya fungsi kognitif,
demensia hingga Alzheimer.
Kita akan berangkat menemui hari-hari di mana berbagai bentuk dan
jumlah informasi membuat pikiran kita terus bekerja dan berproses. Memahami
bagaimana fungsi kognitif dapat bekerja dengan baik tentu merupakan hal
penting. Dan hari ini, terlepas apakah kita akan bergerak memulai petualangan
baru pekan ini, atau sejenak berhenti dan memutuskan untuk diam dan menikmati
keheningan. Menuang secangkir teh di pagi hari dapat menjadi sebuah pilihan
menarik, untuk memberi semangat diri sendiri atau mungkin orang terkasih.