3 Hal Penting Mindfulness dari Sudut Pandang Psikologi Positif
INDOPOSITIVE.org—Di
tengah dunia yang semakin riuh dan cepat, manusia membutuhkan ruang untuk tetap
sadar dan selamat melewati semua itu. Dibebani pikiran masa lalu dan diserang
ketakutan akan masa depan, acap kali membuat kita tak mampu mengenali atau
mengetahui kondisi kita hari ini. Sekilas, alasan ini pula yang kemudian
membuat mindfulness hadir serta
diterima orang banyak.
Mindfulness sendiri
menjadi salah satu praktik yang berasal dari agama Buddha Kuno yang berfokus
untuk mencapai kehidupan harmonis antara diri sendiri dan linkungan. Secara
sederhana, mindfulness dapat diartikan sebagai langkah untuk menerima kondisi pada
saat ini dengan penuh kesadaran. Berada pada kondisi ini dapat menolong kita
dari pikiran masa lalu dan masa depan yang kerap mengganggu kondisi masa
sekarang. Bukan berarti masa lalu dan masa depan tidak penting, namun ada masa
ketika dua bagian waktu itu benar-benar membuat seseorang kehilangan hal terbaik
yang sebenarnya bisa dilakukan pada masa sekarang.
Jon
Kabat-Zin menjadi salah orang yang berpengaruh dalam memperkenalkan dan
mengembangkan praktik mindfulness. Dia merupakan seorang profesor di Fakultas
Kedokteran di Universitas Massachusetts. Dia dikenal sebagai pendiri program
Mindfulness-based Stress Reduction (MBSR). Program ini terlibat secara intens
dalam berbagai riset terkait mindfulness. Berbagai penghargaan telah diterima
terkait dedikasinya pada topik tersebut, salah satunya di tahun 2008, dia
menerima Mind and Brain Prize from the Center for Cognitive Science, University
of Torino, Italy.
Jon
Kabat Zin membukukan sejumlah temuan dan gagasannya dalam buku Wherever
You Go, There You Are: Mindfulness Meditation in Everyday Life. Secara
sederhana, Jon Kabat Zin menjelaskan bahwa:
“Mindfulness means paying attention in a particular way: on purpose, in
the present moment, and non-judgmentally.”
Berdasarkan
penjelasan dari Kabat Zin, kita dapat memahami tiga hal penting dari mindfulness.
Pertama, memberi
perhatian secara sengaja (paying attention
on purpose)
Pada
saat melakukan sesuatu, dibutuhkan perhatian khusus yang membuat kita
benar-benar memahami tentang apa yang dipikirkan dan akan dilakukan. Memahami
apa yang terjadi di sekitar kita, orang lain atau lingkungan yang ada.
Kedua, memberi perhatian
pada saat ini (paying attention in the
present moment)
Setelah
sebelumnya kita bahas tentang waktu masa lalu dan masa depan, kita butuh
memberikan perhatian pada masa sekarang. Kondisi tersebut menjadi bagian
penting dan utama dari mindfulness. Sebisa mungkin pikiran yang menjebak kita
ke masa lalu dan masa depan, mampu diatasi dengan memastikan kesadaran penuh
pada saat ini juga.
Ketiga, tidak memberikan
penilaian apa-apa (non judgmentally)
Bukan
berarti kita menjadi tidak peduli dengan berbagai hal yang ada di sekitar kita.
Hanya saja, kita perlu memahami secara utuh hal yang terjadi. Meresapi berbagai
hal yang berlalu dengan kesadaran yang diyakini dan dengan cara itu kita bisa
merasakan kekuatan dari mindfulness.
Beberapa
penelitian bahkan telah membuktikan mindfulness memiliki sejumlah manfaat
seperti mengurangi depresi, meningkatkan kebahagiaan, serta kemampuan
mengendalikan diri yang lebih baik. Semoga kita dapat mencoba dan menemukan hal
yang lebih baik lagi.