Olahraga 10 Menit Saja dalam Sehari Bisa Meningkatkan Kebahagiaan, Cobalah!




INDOPOSITIVE.org—Seringkali rutinitas yang padat membuat kita lupa untuk berolahraga. Padahal selain memberikan manfaat pada fisik kita, olahraga pun bisa meningkatkan kondisi psikologis menjadi lebih baik. Kita sudah sering mendengar manfaat olahraga dalam menjaga kesehatan tubuh, namun kali ini mari kita melihat manfaat yang bisa didapatkan secara psikologis dari berolahraga. Dan kabar baiknya juga, cukup 10 menit saja dalam sehari – olahraga membuat kita menjadi lebih berbahagia.

Salah satu penelitian yang dijelaskan Shawn Achor dalam bukunya The Happiness Advantage juga menjelaskan tentang hal tersebut. Kelompok pasien depresi dibagi dalam tiga kelompok, pada kelompok pertama diberikan obat-obatan, kelompok kedua diberikan latihan olahraga dan kelompok terakhir kombinasi antara obat dan olahraga. Hasilnya mengejutkan. Meskipun ketiga kelompok tersebut mengalami peningkatan dalam hal kebahagiaan, namun ditahap selanjutnya memperlihatkan hal yang menarik.

Kelompok itu kembali di uji setelah enam bulan berlalu, peneliti juga ingin melihat seberapa cepat depresi kembali kambuh dan menyerang mereka.  Dari kelompok pertama, sebanyak 38 % kembali mengalami depresi. Di kelompok ketiga, sebanyak 31% kembali depresi. Dan yang mengejutkan adalah di kelompok kedua, yang cukup dengan latihan olahraga, hanya sebesar 9% yang mengalami depresi kembali.

Tentu saja anda bisa mencobanya. Tanpa harus menunggu saat anda diserang depresi. Melakukan olahraga ringan setidaknya membantu kita dalam peningkatan kebahagiaan. Olahraga membuat kita akan merasa lebih santai, meningkatkan kekuatan otak, dan menjaga bentuk tubuh agar tetap lebih sehat. Dengan olahraga, melepaskan protein dan endorphin juga mendorong kita untuk merasa lebih bahagia. Bahkan dengan berolahraga, masalah orang-orang yang sering mempermaslahkan bentuk tubuhnya dapat teratasi. Katherine M Appleton yang berasal dari Queen’s University, Inggris, telah melakukan penelitian terkait hal tersebut.

Judul penelitian tersebut 6 x 40 mins exercise improves body image, even though body weight and shape do not change dipublikasikan di tahun 2012 di Journal of Health Psychology. Secara singkat, penelitian itu menjelaskan bahwa orang-orang yang melakukan aktivitas olahraga akan merasa lebih baik dengan tubuhnya sendiri bahkan jika olahraga itu tidak memberi pengaruh pada bentuk tubuhnya. Peneliti membagi dua kelompok, pertama para partisipan diminta untuk melakukan olahraga ringan selama dua minggu. Dan kelompok kedua tidak melakukan olahraga melainkan diberikan tugas membaca dari peneliti.

Pada kelompok pertama (olahraga) partisipan diminta untuk melakukan beberapa gerakan kardio selama 40 menit sepanjang waktu dua minggu. Partisipan diawasi langsung peneliti dan dilihat hingga partisipan mengeluarkan keringat atau denyut jantung yang meningkat dan terengah-engah. Kelompok kedua diminta membaca apa saja selama 40 menit sepanjang waktu dua minggu. Untuk mempermudah peneliti mengendalikan berbagai aktivitas tersebut, seluruh partisipan dilangsungkan di sebuah gym. Hasilnya, kelompok olahraga memperlihatkan peningkatan body image atau pandangannya terhadap tubuh, walaupun perubahan tubuh tidak begitu signifikan. Hanya saja, salah satu kekurangan dalam penelitian ini adalah jumlah partisipan yang tak begitu banyak. Hanya 16 perempuan dan 18 laki-laki yang kemudian dibagi dalam dua kelompok. 

Apa yang sebenarnya terjadi saat kita berolahraga? Saat kita berolahraga, otak tengah berada pada situasi yang sama dengan kondisi kita mengalami stres. Saat detak jantung meningkat, otak menerima hal yang serupa saat kita tengah kesulitan, terdesak, atau hendak lari dari masalah, untuk melindungi diri dan agar otak tetap terjaga, kita mengeluarkan BDNF (Brain-Derived Neurotrophic Factor). BDNF ini memiliki elemen pelindung dan juga reparatif untuk neuron memori  kita dan bertindak sebagai tombol reset. Itu sebabnya kita seringkali akan merasa sangat nyaman dan segalanya menjadi jelas setelah berolahraga dan akhirnya bahagia. Bahkan jika tak bisa selama 40 menit di penelitian Katherine M Appleton, 10 menit saja sudah cukup. Asalkan keringat dan detak jantung mulai terasa menjanjikan munculnya BDNF.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel