Mengenal Secara Singkat Need for Closure (NFC)
INDOPOSITIVE.org — Need
for closure memiliki peran penting pada berbagai aspek kehidupan individu,
salah satunya adalah kreativitas1. Pada penelitian tersebut,
individu diberikan kesempatan untuk bermain peran dan mengambil keputusan pada
berbagai kondisi (seperti, waktu yang terbatas, perbedaan individu, dan tugas).
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa individu dengan need for closure
yang tinggi sulit memperlihatkan bentuk kreativitas dibandingkan dengan need
for closure yang rendah.
Secara
sederhana, need for closure merupakan kebutuhan bagi individu untuk mendapatkan
kesimpulan yang cepat dalam menentukan keputusan. Selain itu, individu akan
menolak berada pada kondisi yang tak memberi kepastian. Hal tersebut membentuk
pola pikir individu menjadi kaku dan beku dalam menerima informasi yang ada2.
Hal buruk yang terjadi jika individu memiliki need for closure yang tinggi akan
membuatnya untuk mengurangi penerimaan informasi yang ada3.
Selain
itu, need for closure yang tinggi membuat individu berfokus pada bukti
stereotip dan bukan pada informasi yang sebenarnya4. Diperparah lagi
dengan kecenderungan untuk menilai pada kesan pertama5 dan akan
menjadi bias secara berlebih6. Pada kondisi tersebut, individu akan
mudah untuk menghakimi orang lain5.
Salah
satu langkah untuk menurunkan need for closure individu adalah dengan
menggunakan efek dari bacaan sastra7. Bacaan sastra dianggap mampu memberikan efek pada pembaca
untuk kembali menerima ketidakpastian dan membuat pikiran individu untuk lebih
terbuka menerima berbagai kemungkinan yang ada. Tentu saja, temuan ini dapat
menjadi solusi dalam membentuk atau mengatasi masalah dari akibat need for
closure yang tinggi. Perihal sastra dan need for closure akan kami jelaskan di
lain waktu. Semoga bermanfaat.
Referensi:
[1] Chirumbolo, A., Livi, S., Mannetti, L., Pierro, A., &
Kruglanski, A. W. (2004). Effects of need for closure on creativity in small
group interactions. European Journal of Personality, 18(4),
265-278.
[2] Kruglanski, A. W., & Webster, D.
M. (1996). Motivated closing of the mind: ‘‘Seizing’’ and ‘‘freezing’’. Psychological Review, 103(2), 263-283.
[3] Mayseless, O., & Kruglanski, A.
W. (1987). What makes you so sure? Effects of epistemic motivations on
judgmental confidence. Organizational
Behavior and Human Decision Processes, 29, 162–183.
[4] Kruglanski, A. W., & Mayseless,
O. (1988). Contextual effects in hypothesis testing: The role of competing
alternatives and epistemic motivations. Social
Cognition, 6, 1–21.
[5] Webster, D. M., & Kruglanski, A.
W. (1994). Individual-differences in need for cognitive closure. Journal of Personality and Social
Psychology, 67, 1049– 1062.
[6] Webster, D. M. (1993). Motivated
augmentation and reduction of the overattribution bias. Journal of Personality and Social Psychology, 65, 261–271.
[7] Djikic,
M., Oatley, K., & Moldoveanu, M. C. (2013). Opening the closed mind: The
effect of exposure to literature on the need for closure. Creativity
research journal, 25(2), 149-154