Bagaimana Anda Memandang Waktu?
INDOPOSITIVE.org — Bagaimana anda memandang waktu? Sejumlah penelitian mengatakan bahwa cara kita memandang waktu ditentukan oleh berbagai hal seperti; masa kecil, status sosial, pendidikan, ekonomi, stabilitas atau instabilitas keluarga serta budaya yang ada di sekitar kita. Namun jika anda sendiri belum memahami bagaimana cara anda memandang waktu, seorang peneliti asal Standford University telah merancang sebuah riset yang fokus pada hal tersebut. “Time perspective” menjadi sebuah topik menarik untuk dikaji dan dipelajari bersama.
Penelitia tersebut dihasilkan setelah Zimbardo bersama rekannya mengumpulkan data dari 10.000 orang dewasa yang berusia di atas 30 tahun untuk mendefinisikan tentang waktu. Hasil tersebut menemukan bahwa terdapat beberapa kategori waktu yang dijelaskan secara lengkap melalui bukunya. Seperti, Present-Oriented Person, Present-Hedonistic Person, Present-Fatalistic Person, Future-Orientated Person, Past-Oriented Person negative and positive. Kira-kira anda berada pada kategori yang mana?
Secara dasar, perspektif waktu terbagi pada masa lalu, sekarang, dan masa depan. Namun pada bagian masa lalu dan masa sekarang, terdapat dua bagian yang berbeda. Masa Lalu ada yang berfokus pada hal negatif, "Past Negative." Mereka cenderung menjalani pengalaman hidupnya dengan penyesalan, kegagalan, kekerasan, trauma. Mereka berfokus pada hal-hal buruk atau kejadian-kejadian yang menimpanya di masa lalu. Lain lagi dengan yang berfokus pada hal positif, "Past Positive." Mereka senang mengenang hari-hari indah, bernostalgia, rasa syukur serta kesuksesan.
Seperti halnya masa lalu, terdapat dua bagian pula untuk perspektif masa sekarang. Pertama adalah “present-hedonic” yang cenderung melihat atau mencari kesenangan dan hal baru. Mereka mengikuti hati dan bukan dengan kepala, mereka berusaha untuk menikmati setiap waktu yang ada. Lalu bagian kedua adalah “present-fatalistic” yang cenderung merasa hidup dalam kegagalan dan percaya bahwa tak seorang pun yang dapat merubah nasibnya. Cenderung melihat kita tak mampu mengendalikan apa-apa dan semua tergantung keberuntungan. Sedangkan pada bagian perspektif masa depan, future oriented adalah orang-orang yang memiliki sejumlah rencana, strategi untuk lebih sukses. Selain itu ada yang fokus pada kehidupan setelah mati. Zimbardo pun melakukan penelitian lanjutan terhadap perspektif waktu dan melihat beberapa temuan menarik.
Seperti halnya masa lalu, terdapat dua bagian pula untuk perspektif masa sekarang. Pertama adalah “present-hedonic” yang cenderung melihat atau mencari kesenangan dan hal baru. Mereka mengikuti hati dan bukan dengan kepala, mereka berusaha untuk menikmati setiap waktu yang ada. Lalu bagian kedua adalah “present-fatalistic” yang cenderung merasa hidup dalam kegagalan dan percaya bahwa tak seorang pun yang dapat merubah nasibnya. Cenderung melihat kita tak mampu mengendalikan apa-apa dan semua tergantung keberuntungan. Sedangkan pada bagian perspektif masa depan, future oriented adalah orang-orang yang memiliki sejumlah rencana, strategi untuk lebih sukses. Selain itu ada yang fokus pada kehidupan setelah mati. Zimbardo pun melakukan penelitian lanjutan terhadap perspektif waktu dan melihat beberapa temuan menarik.
Salah satunya dalam penelitiannya bersama Henson di tahun 2006 yang dipublikasikan dengan judul “Associations among health behaviors and time perspective in young adults: model testing with boot-strapping replication” Berdasarkan penelitian tersebut, orang-orang yang memiliki perspektif “present-hedonic” lebih cenderung menggunakan alkohol, mabuk dan kurang memperhatikan kesehatan. Berbeda dengan orang yang berorientasi dengan masa depan, mereka cenderung berlaku sehat. Pada orang yang berada di “present-hedonic” diketahui ada dimensi dalam kesenangan mencari sensasi dan itu juga dapat mempengaruhi seseorang dalam menggunakan alkohol. Namun dua hal tersebut belum diteliti lebih lanjut.
Lalu pada penelitian lainnya di tahun 2009 bersama E. Alison Holman menemukan bahwa orang-orang pada “Past Positive” dan “Future” cenderung memiliki dukungan sosial dari keluarga, teman, kenalan dan pasangan. Lalu orang - orang yang memiliki skor tinggi pada “Past-Negative” cenderung kurang menerima dukungan sosial dari keluarga. Sedangkan orang-orang dengan skor “present-hedonic” tinggi cenderung mendapat dukungan sosial dari teman-teman mereka, tapi tidak sebanyak dari keluarga mereka. Penelitian ini dipublikasikan dengan judul "The social language of time: the time perspective-social network connection". Setiap perspektif memiliki kemungkinan skor yang dapat berubah, namun itu tergantung dengan bagaimana sejumlah faktor yang ada di sekitar kita.
Jika ingin melihat bagaimana cara kita memandang waktu, anda boleh mencobanya melalui alat ukur yang disusun Zimbrado bersama rekannya, ZTPI Online, silakan berkunjung di link ini. Dengan menggunakan ZTPI, kita dapat melihat kecenderungan kita dalam memandang waktu.