Melawan Kekerasan Pada Anak
INDOPOSITIVE.org Hari
Anak Nasional diperingati setiap tanggal 23 Juli sesuai dengan Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 tanggal 19 Juli 1984. Tema Hari
Anak Nasional (HAN) 2016 “Akhiri Kekerasan pada Anak” menjadi bahan refleksi
bagi kita semua. Berbagai kasus kekerasan begitu mudah ditemukan di sekitar
kita.
Berdasarkan
data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), kekerasan pada anak selalu
meningkat setiap tahun. Hasil pemantauan KPAI dari 2011 sampai 2014, terjadi
peningkatan yang sifnifikan. Tahun 2011 terjadi 2178 kasus kekerasan, 2012 ada
3512 kasus, 2013 ada 4311 kasus, 2014 ada 5066 kasus. Data Kasus yang dialami; kasus pengasuhan 3160
kasus, pendidikan 1764 kasus, kesehatan dan napza 1366 kasus serta pornografi
dan cybercrime 1032 kasus.
Selain
itu, anak bisa menjadi korban ataupun pelaku kekerasan dengan lokus kekerasan
pada anak ada 3, yaitu di lingkungan keluarga, di lingkungan sekolah dan di
lingkungan masyarakat.
Sedangkan
data yang ada pada Provinsi Sulawesi Selatan (Rakyatku.com), melalui hasil
temuan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BPPPA) Sulsel,
sepanjang tahun 2015 di Sulsel setidaknya terdapat 315 kasus kekerasan seksual
pada anak. Masing-masing terlaporkan pada P2TP2A Provinsi sebanyak 13 kasus,
P2TP2A kabupaten/kota sebanyak 188 kasus, UPPA Polda Sulsel 62 kasus, dan LBH
Apik 52 kasus. Ratusan kasus tersebut, semuanya merupakan kasus baru.
Sedangkan
pada tahun 2016, hingga bulan Mei terdapat 14 kasus kekerasan pada anak yang
terlaporkan pada Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak
(P2TP2A) Provinsi Sulsel, lima diantaranya merupakan kasus kekerasan seksual.
Jumlah ini belum termasuk kasus yang terlapor pada P2TP2A kabupaten dan kota.
Mari
kita lihat data dari UNICEF (2015) menyatakan bahwa 40 persen anak berusia 13-15
tahun melaporkan pernah diserang secara fisik sedikitnya satu kali dalam
setahun. 26 persen melaporkan pernah mendapat hukuman fisik dari orang tua atau
pengasuh di rumah. 50 persen anak melaporkan
di-bully di sekolah. 45 persen perempuan dan anak perempuan di Indonesia
percaya bahwa suami/pasangan boleh memukul istri/pasangannya dalam
situasi-situasi tertentu.
Sudah
saatnya kita mulai memberikan kepedulian serta perhatian kepada anak-anak yang
di sekitar kita. Selamat Hari Anak Nasional 2016.