Mendongeng dan Membuat Botol Impian
INDOPOSITIVE.org ─ Positive Youth Project! Hero…Hero…Hero….! Tepat seminggu yang lalu saya diberi kesempatan untuk bertemu dengan
mereka-mereka yang memiliki kepedulian. Tentang isu-isu sosial di
masyarakat. Tepatnya di kampus ATKP Makassar pada tanggal 29 April 2016. Bertemu
dengan mereka mungkin tidak begitu spesial bagi saya kala itu. Namun setelah sehari
berlalu, barulah saya merasakan apa makna silaturahmi yang sesungguhnya. Tiba
saatnya kami harus berpisah, kembali ke daerah asal menjalankan misi sosial yang
menjadi tujuan kita saat itu.
Akan tetapi, rasa memiliki yang besar membuat saya begitu berat bila harus berpisah dari
kakak-kakak panita dan teman-teman seperjuangan. Seperti halnya apa yang
dikatakan salah satu kakak panitia “tidak ada sesuatu yang berat melainkan
perpisahan itu sendiri”. Meninggalkan semua cerita di atas, seminggu setelah kegiatan saya mencoba
berpikir bagaimana saya harus bisa membuat suatu kegiatan. Kegiatan yang selain saya rasa bermanfaat tetapi juga harus meninggalkan kesan
positif. Langkah awal yang saya lakukan ialah, saya harus mencari partner kerja yang
sepemikiran dengan saya.
Aziz bersama tim dan adik-adik di lokasi kegiatan |
Kemudian saya mencoba membuat sebuah kegiatan yang
tidak mewah tetapi cukup bermanfaat. Tepat pada tanggal 5 April 2016 bertempat di LKSA Muslihah-Aisyiyah, Jeneponto, saya melaksanakan project social saya yang
pertama. Kegiatan ini saya beri nama ”Melalui dongeng kurajut asa anak-anak
pemimpi”. Tujuan dari kegiatan ini ialah bagaimana saya harus bisa berbagi
kebahagiaan buat adik-adik saya di panti asuhan. Mungkin berbagi materi belum
bisa saya wujudkan untuk saat ini, tetapi yang dapat saya lakukan ialah berbagi
ilmu, berbagi kebahagiaan dan senyuman yang saya rasa hanya itu yang dapat saya
beri untuk mereka. Selain menghibur, kami juga ingin mensosialisasikan kepeda
generasi-generasi muda kita tentang pentingnya berakhlak dan beretika yang
santun, di tengah kemajuan teknologi yang sudah mulai merenggut etika anak-anak Indonesia.
Aziz mulai mendongeng di hadapan adik-adik |
Mengapa memilih mendongeng sebagai media sosialisasi? Ini dikarenakan
melalui dongeng saya harap adik-adik
saya dapat memetik sebuah pesan moral tentang kehidupan.yang saya rasa dapat cepat untuk diserap oleh anak-anak dibandingkan harus memberikan buku bacaan buat mereka yang
biasanya satu dua lembar sudah mereka tutup lagi. Selain mendongeng, kegiatan
lain yang kami lakukan ialah membacakan puisi. Disela-sela kegiatan tersebut
kami selipkan permainan-permainan yang membuat mereka terkadang tertawa
kegirangan. Hal-hal seperti itulah yang kami harapkan dari kegiatan ini. Bagaimana
mereka bahagia dengan kedatangan kami, selain untuk mensosialisasikan tentang
pendidikan moral tetapi juga dapat menghibur mereka.
Botol Impian adik-adik yang dipenuhi mimpi keren! |
Tak lupa juga di kegiatan itu saya mebuat suatu program yang saya beri
nama “Botol impian” di dalam botol tersebut berisikan cita-cita yang telah
mereka tulis dan harus mereka gapai beberapa tahun kedepan. Dari kegiatan ini
ada pesan yang secara tidak langsung mereka sampaikan kepada saya, yaitu
bagaimana kita harus lebih menghargai kehidupan bukan hanya terus-terusan
mengeluh soal kehidupan. Hikmah lain yang dapat saya ambil
dari kegiatan ini ialah “seperti halnya
roda, tak selamanya kebahagiaan ini bersama kita. Akan ada masa di mana kita
hanya bisa meminta dan sulit untuk berbagi.”
Sekian cerita dari project social pertama saya. Semoga bermanfaat!
*Abdul Aziz Said, siswa SMAN 1 Kelara, Kabupaten Jeneponto. Peserta Positive Youth Project 2016.