5 Tips dalam Membaca Seseorang Lebih Akurat
INDOPOSITIVE.org ─ Membaca kali ini buka pada konteks membaca buku, majalah, jurnal dan
lain-lain. Melainkan lebih pada mengenali orang lain atau di sekitar kita. Pada
umumnya kita cenderung melakukan kesalahan saat membaca atau mengenali
orang lain sehingga hasil temuan kita kurang pas atau akurat dalam menilai.
Beberapa hal di bawah ini kiranya dapat membantu untuk melihat orang yang anda
kenal, belum kenal dan yang akan anda kenal.
1. Apa penyebab dari perilaku orang lain? Situasi atau
kepribadian?
Saat kita melihat gambaran dari perilaku seseorang kita sering mengambil
kesimpulan, bahwa mereka bertindak berdasarkan keperibadian mereka. Sebaliknya,
ketika kita berpikir tentang perilaku kita sendiri, kita sering berpikir bahwa
hal itu terjadi lantaran situasi.
Contonya, anda sadar jika anda senang menyendiri, sebab tengah diserang
kebingungan atau sedang cemas. Namun ketika orang lain melakukan itu kepada
anda, sangat sering dan lebih mudah kita menyimpulkan mereka berperilaku acuh
atau kurang ajar.
Lalu, bagaimana menghindari kesalahan ini: Ingatkan saja diri anda untuk
berpikir tentang kedua penyebab akan kondisi situasional dan juga kepribadian,
saat menilai orang lain. Tak ada kepastian dalam hal itu, namun mengetahui
jika dua kemungkinan itu berpengaruh, akan membuat keputusan jadi lebih baik.
2. Bias Konfirmasi
Tiap kali kita menyimpan informasi tentang seseorang, dengan mudahnya
kita akan membentuk pikiran sesuai dengan apa yang ada di kepala. Misalnya,
sekali anda melihat teman barumu yang terlihat egois, secara tidak langsung
kita membentuk dan terus menerus melihat perilakunya condong mencerminkan
perilaku egois.
Kesan awal kita dari seseorang sering kali cukup akurat, namun tidak
selalu tepat, dan oleh sebab itu penting untuk mempertimbangkan atau merevisi
penilaian awal didasarkan dengan interaksi lebih lanjut dengan orang tersebut.
Bagaimana menghindari kesalahan ini: Secara aktif anda dapat melihat
keluar untuk bukti dan contoh yang bertentangan dengan asumsi anda. Dalam
psikologi, ini disebut, "disconfirming evidence."
3. Apakah anda menemukan ketertarikan atau Bias Kemiripan?
Orang-orang cenderung menilai orang lain lebih positif ketika mereka
menarik secara fisik. Kita juga cenderung menilai orang-orang yang mirip dengan
kita lebih baik dari orang-orang yang tampak berbeda. Kita bisa bertanya pada
diri sendiri, apakah hal tersebut benar adanya?
Bagaimana menghindari kesalahan ini: Carilah bias ini dalam situasi
penting dan kembali melakukan refleksi atas pertemuan awal dan beberapa
kesempatan lainnya.
4. Apakah penilaian Anda dipengaruhi oleh saat ini atau
pengalaman masa lalu?
Misalnya, jika Anda baru saja memiliki pengalaman buruk dengan layanan customer
service, maka Anda mungkin lebih cenderung menganggap bahwa customer
service berikutnya akan sama-sama tidak berguna dan tidak membantu sama
sekali.
Bagaimana menghindari kesalahan ini: Tanyakan pada diri sendiri apakah
Anda sedang membawa beban emosional dari masa sekarang atau pengalaman masa
lalu yang mempengaruhi emosi Anda.
5. Asumsi Kesamaan
Sebagai suatu generalisasi, kita cenderung menganggap orang lain berpikir
seperti kita dan memiliki keinginan yang sama. Misalnya, jika Anda menyukai
liburan pantai, Anda mungkin menganggap bahwa orang lain juga menyukainya.
Bagaimana menghindari kesalahan ini: Biasakan memperhatikan keragaman
dalam harapan dan keinginan orang lain. Memberi orang lain kesempatan untuk
memberitahu anda jika zona kenyamanan mereka tidak cocok dengan anda.