3 Cara Ampuh Wanita Dalam Mengatasi Stress

INDOPOSITIVE.org  Meskipun pada umumnya wanita lebih gampang terkena stress dibanding pria namun menariknya, wanita lebih dianggap mampu menangani stress yang dialami. Berbeda dengan Pria yang mudah terjebak oleh perilaku-perilaku maladaptive karena tidak mampu menangani situasi stress yang dihadapi. Hal tersebut karena wanita memiliki Staregi Coping (cara-cara mengatasi stress) tersendiri yang mereka lakukan untuk mengatasi stress, dalam buku berjudul Happiness Inside dipaparkan mengenai tiga cara yang dipergunakan wanita dalam menghadapi stress yaitu, 

1. Perempuan Senang Sekali Berbagi

Berbagi itu menyenangkan via womenstherapyinstitute.com

Setiap wanita secara alami senang mencurahkan kejadian sehari-hari dalam hidupnya, baik itu masalah atau kejadian yang menyenangkan. Mereka berbicara untuk melepaskan apa yang dirasakan dalam dirinya, dan ini menjadikan wanita lebih ringan menjalani hidupnya. Dalam keadaan stress wanita berbicara tanpa berpikir, sementara pria berbuat tanpa berpikir. Karena itulah 90 % penghuni penjara adalah pria dan 90% yang datang ke psikolog adalah wanita. 

2. Perempuan Menangis

Perempuan mudah menangis via picshunger.com

Selain berbicara wanita juga mengeluarkan emosinya dengan menangis. Namun hal ini dipandang tabu oleh sebagian besar Pria. Ada sebuah hukum yang tidak tertulis dalam budaya pria, bahwa pria tidak boleh menangis. Padahal menangis adalah hal yang sangat manusiawi, sama seperti tertawa menangis adalah luapan emosi. Viktor Frankl, seorang penemu logotherapy berkata “Ada banyak penderitaan yang harus kita jalani. Karenanya kita perlu menghadapi seluruh penderitaan kita dan berusaha menekan perasaan lemah dan takut. Akan tetapi kita juga tidak perlu malu untuk menangis, karena air mata merupakan saksi dari keberanian kita untuk menderita.”

3. Pelukan

Pelukan adalah obat psikologis via newdayps.org

Pelukan, yang satu ini juga jarang dilakukan oleh pria, pelukan adalah obat termurah selain tertawa. Banyak penelitian tentang pelukan dan semua penelitian membuktikan bahwa pelukan akan merangsang hormone oxytocin (sebuah hormone yang berhubungan dengan perasaan cinta dan kedamaian) keluar dan sekaligus menekan cortisol dan norepinephrine (hormone pemicu strs). 

Selain itu oxtocin juga baik untuk jantung dan pikiran kita.  Penelitian Dr Harold Voth seorang psikiater asal Amerika membuktikan bahwa berpelukan mampu mengusir depresi, meningkatkan kekebalan tubuh, awet muda, tidur lebih nyenyak dan lebih sehat. 

Virginia Satir seorang terapis keluarga mengatakan ‘ untuk bertahan hidup, kita membutuhkan empat pelukan sehari. Untuk kesehatan, kita butuh delapan pelukan perhari. Untuk pertumbuhan, awet muda, kebahagiaan, kita perlu dua belas pelukan perhari. ’


Penulis: Mimi Nur Ilmi
Editor: Wawan Kurniawan
Sumber : Happiness Inside (Gobind Vashdev) 2012

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel