7 Langkah Mencegah Rasa Panik



INDOPOSITIVE.org — Apakah anda pernah tiba-tiba panik? Saat serangan panik datang, gejalanya bisa membuat kita kewalahan. Bagaimana tidak, rasa nyeri dada, detak jantung meningkat, kulit sedikit memerah, dan sulit bernapas akan menyebabkan kita seolah akan pingsan. Kata panik (panic) sendiri pada mulanya berasal dari nama seorang dewa dalam mitologi Yunani. Dewa Pan yang berwujud separuh manusia separuh kambing. Sosok Dewa Pan berkuku belah dan bertanduk, tetap memengaruhi pemikiran modern kita tentang bentuk setan. Sehingga setiap kali ia datang, ada rasa takut yang kemudian disebutlah kondisi itu sebagai panic.  

Serangan panik memang bisa datang kapan saja, terutama ketika kita sedang menghadapi masalah yang cukup berat dan terus-menerus cemas karenanya. Oleh karena itu, kita perlu memahami teknik untuk mengatasinya. Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Alternative Therapies in Health and Medicine menguraikan pendekatan untuk menangani serangan panik.



Terima saja serangan ini 
"Banyak orang mengira serangan panik akan berhenti dengan mengarakah pikiran, tetapi kenyataannya tidak," kata Dave Carbonell, terapis kecemasan dari Chicago, AS. Meski begitu, serangan panik kerap kali berlalu dengan sendirinya. Yang perlu kita pahami adalah mengenali gejala-gejalanya dan menerimanya. Jangan menyangkal, tetapi terimalah bahwa Anda memiliki serangan panik. 

Cobalah Buat catatan
Jika Anda tahu sering mengalami serangan panik, cobalah untuk menuliskannya dalam sebuah catatan. Tuliskan apa saja gejalanya dan kapan serangan ini muncul. Membuat catatan secara rinci akan menghindarkan kita dari membayangkan yang tidak-tidak.

Tarik napas
Merasakan napas sesak dan pendek-pendek adalah gejala utama serangan panik. Tetapi, gejala ini bisa bertambah buruk jika kita justru mengambil napas pendek. Cobalah untuk menarik napas perut. Saat serangan itu datang, tarik napas dalam, lemaskan pundak, dan fokus pada tarikan napas yang dalam dan keluarkan melalui perut. Letakkan tangan di perut untuk merasakannya.

Rileks
Mungkin terasa mudah mengucapkan kata rileks, tetapi saat serangan panik datang, beberapa bagian tubuh justru terasa kaku. Tarik napas dalam dan perlahan sambil menyentuh bagian tubuh yang Anda tahu pasti akan langsung merespons, misalnya pundak. 

Bicara pada diri sendiri
Jika Anda membiarkan diri mengalami serangan ini, katakanlah. Ingatkan diri bahwa serangan panik akan berakhir dan tak akan membuat Anda pingsan. Memahami fisiologi pingsan akan membantu. Seseorang akan pingsan saat tekanan darahnya rendah. Saat serangan panik, kita mungkin merasa mau pingsan, tetapi sebenarnya tidak karena tekanan darah kita tidak turun. 

Hadir pada saat ini
Berusahalah hadir pada saat ini, bukan mengisi pikiran dengan apa yang akan terjadi pada masa depan atau yang sudah berlalu. Pada awalnya mungkin kita akan kesulitan untuk benar-benar hadir pada momen sekarang, tetapi biasanya terbantu dengan melakukan latihan meditasi.

Cari bantuan
Serangan panik memang bisa membuat takut karena kita mengira itu adalah serangan jantung. Tetapi, jangan ragu untuk memeriksakan diri jika serangan panik terus berulang.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel