Menjadi Agent Of Happiness
Pada tahun 1995, terjadi percakapaan
penting bagi Seligman. Percakapan yang kemudian membawanya menemukan sebuah
langkah untuk menghasilkan cabang baru di Psikologi. Percakapan itu terjadi
saat Seligman tengah melakukan penyiangan di kebunnya. Anak perempuannya yang
bernama Nikki datang menghampiri, dan bermain-main di sekitar Seligman. Apa
yang dilakukan Nikki saat itu membuat Seligman merasa terganggu dan mengeluh,
hingga akhirnya Seligman berteriak dengan keras untuk menegur Nikki.
Nikki kemudian datang dan memberikan
pernyataan sekaligus pertanyaan kepada ayahnya. “Di hari ulang tahun saya yang
kelima, saya bersumpah kepada diri saya sendiri untuk berhenti merengek. Jika
saya bisa berhenti merengek, harusnya ayah juga bisa berhenti untuk rajin
mengeluh” tegas Nikki. Hari itu Seligman mulai berpikir dan merenung atas
percakapannya bersama Nikki. Sejak itu pula dia mencoba mengagas lahirnya
cabang baru di Psikologi, yang kemudian dikenal dengan sebutan “Positive
Psychology”.
Seligman kemudian menjabat sebagai
presiden American Psychological Association (APA). Dan terpilih
dengan suara terbanyak sepanjang sejarah organisasi APA tersebut. Pada saat
menjabat, Seligman berfokus pada pengembangan positive psychology. Dia bercita-cita
untuk fokus pada kesehatan mental yang terbebas dari masalah psikis, berhenti
fokus pada gejala psikis yang selama ini terus dikaji. Dengan begitu kita mampu
menemukan kebahagiaan, dengan berhenti mengeluh pada masalah yang kita alami. Pada tahun 2002 buku “Authentic
Happiness” yang ditulis oleh Seligman kemudian hadir dengan tujuan untuk
menyebar luaskan pemahaman dan hasil penelitiannya terhadap kebahagiaan yang
dapat dikembangkan dalam bidang ilmu psikologi.
Sejalan dengan gagasan dari Seligman,
biksu berkebangsaan Perancis yang tinggal di daratan Himalaya, bernama Matthien
Ricard, percaya bahwa kunci kebahagiaan terletak pada kekuatan mental. “Jika
seseorang bisa menenangkan pikiran, masalah apapun yang ada dalam hidup akan
terasa baik-baik saja” pesan Ricard. Berdasarkan hasil scan otak yang dilakukan
peneliti dari University of Wisconsin terhadap Ricard, diketahui bahwa bagian
abu-abu pada otaknya menghasilkan gelombang gamma. Gelombang itulah yang mampu menentukan
tingkat kesadaran, ingatan, pembelajaran dan lainnya. Dalam sejarah dan
literatur neuroscience, gelombang gamma belum pernah ditemukan sebelumnya pada
otak manusia. Gelombang gamma inilah yang mempengaruhi tingkat ketenangan dan
kebahagiaan seseorang. Karena itu, Ricard kemudian diduga menjadi manusia
paling bahagia saat ini.
*
Mari membangun mental positif dan terus menemukan bahagia kita. Sesederhana apapun itu, kebahagiaan adalah hal yang menyenangkan. Menjadi Agent Of Happiness dapat menjadi langkah awal bagi kita untuk dapat mengembangkan kekuatan untuk berbagi dan saling menguatkan. Setiap orang punya bahagai, setiap orang punya cerita, dan dari semua itu, maka semua orang pantas untuk dijadikan tempat belajar.
Selamat berbagi dan menemukan bahagia. Agent Of Happiness.